Minggu, 12 November 2017

Fenomena Tubuh Manusia Terbakar Sendiri yang Masih Jadi Misteri



BERITA - Manusia tentunya akan merasa kesakitan jika mengalami luka bakar. Luka ringan akan menyebabkan kulit menjadi mengelupas dan luka berat bisa menyebabkan kematian. Bahkan, manusia yang menjadi korban kebakaran bisa hilang tanpa jejak. Tapi, ada suatu fenomena aneh yang pernah terjadi. Fenomena itu adalah manusia terbakar dengan sendirinya. Bagaimana bisa? Beberapa kasus pernah terjadi di berbagai belahan dunia. Penasaran?



Tercatat lebih dari 200 kasus manusia terbakar dengan sendirinya. Pada tahun 1745 yang tercatat dalam sebuah jurnal berjudul "Philosophical Transactions of The Royal Society", seorang berkebangsaan Italia tewas karena tubuhnya terbakar. Orang tersebut tidur karena merasa sangat lelah. Pagi harinya ditemukan tumpukan abu dan dua kaki yang utuh di tempat tidurnya.
Pada tahun 1986 juga ditemukan kasus yang sama. Seorang pensiunan pemadam kebakaran di New York bernama George Mott meninggal karena terbakar. Jasadnya ditemukan hangus di apartemen miliknya dan yang tersisa hanyalah kaki, tengkorak yang menyusut, dan potongan tulang rusuk. Di tahun yang sama, yakni pada bulan Februari, Danny Vanzandt yang berusia 65 tahun juga ditemukan tewas terbakar di rumahnya yang berada di Oklahoma. Anehnya, furniture yang berada di dekatnya tidak terbakar.
Tahun 2010, kejadian yang sama kembali berulang. Michael Faherty yang berasal dari Irlandia tewas terbakar pada Desember 2010. Api yang menyebabkan pria 76 tahun itu tewas tidak diketahui asal-usulnya. Pada Mei 2013, fenomena aneh itu dialami oleh seorang bayi bernama Rahul yang berasal dari India. Bayi mungil itu tiba-tiba terbakar di bagian perut dan kaki kanannya saat ditinggal sang ibu yang tengah memandikan kakaknya. Tak hanya sekali, Rahul telah terbakar sebanyak empat kali!


Fenomena tersebut tentunya mengundang banyak ilmuwan untuk menelitinya. Berbagai spekulasi pun mulai bermunculan. Fenomena tubuh terbakar sendiri ini sering disebut sebagai Spontaneous Human Combustion (SHC). SHC merupakan peristiwa terbakarnya tubuh manusia secara mendadak yang disebabkan oleh energi yang ada di dalam dirinya. Biasanya, benda-benda yang di dekatnya tidak ikut terbakar dan hanya menyisakan kaki dari si korban.

Spekulasi tentang SHC mulai bermunculan. Spekulasi yang pertama berbunyi bahwa lemak di dalam tubuh manusia menjadi bahan bakar serta rambut dan pakaian menjadi sumbunya. Lemak yang meleleh di tubuh akan terbakar di dalam yang pada akhirnya akan menjalar keluar. Spekulasi kedua berbunyi, metana yang diproduksi oleh usus menjadi penyebab utama tubuh terbakar.


Namun, ahli biologi asal Inggris sekaligus penulis, Brian Ford, punya teori yang berbeda. Pada saat tertentu, manusia akan berada pada kondisi yang disebut ketosis. Ketosis adalah kondisi tubuh manusia yang mampu memproduksi sejumlah kecil aseton. Aseton merupakan salah satu bahan yang mudah terbakar yang digunakan sebagai komponen penghapus cat kuku. Karena aseton tersebut, percikan kecil pun -yang mungkin dihasilkan oleh listrik statis- bisa membuat terbakar. Ketosis bisa disebabkan oleh kecanduan narkoba, diabetes, terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak, ataupun bayi yang sedang dalam masa tumbuh gigi.
Namun, banyak ilmuwan yang menolak bahwa manusia bisa terbakar dengan sendirinya. Para ilmuwan yang menolak menyatakan bahwa korban yang dianggap terbakar sendiri itu tewas terbakar di dekat sumber api, seperti rokok dan lilin. Selan itu, faktor usia, terlalu tua atau bayi, dan kesadaran korban yang mungkin sedang mabuk juga menjadikan korban sulit memadamkan api. Hingga saat ini, fenomena ini masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditegur makan es krim sambil berkendara, ekspresi pria ini kocak...

BERITA LUCU INDONESIA - Mengendarai motor ataupun mobil memang membutuhkan konsentrasi tinggi. Jika berkendara sambil melamun atau menga...

Popular Posts