Sabtu, 05 Mei 2018

Kerajaan Kahirupan, Penguasa Baru Jawa Timur...

BERITA LUCU INDONESIA - Setelah runtuhnya Kerajaan Medang akibat dari serangan yang dilakukan oleh Aji Wuwari dan Sriwijaya, muncul sebuah kerajaan baru bernama Kahuripan. Kerajaan ini dibangun oleh Airlangga, menantu dari raja Kerajaan Medang, Darmawangsa Teguh, yang berhasil lolos dari penyerangan tersebut. Airlangga yang kala itu masih berusia 16 tahun, melarikan diri ke dalam hutan di daerah Wonogiri dibantu oleh pembantunya bernama Narotama.
Selama di hutan, Airlangga melakukan pertapaan dan menjalani hidupnya dalam persembunyian. Menurut prasasti Pucangan, pada 1009 M ketika ia sedang bertapa, datanglah seorang utusan rakyat ke hadapan Airlangga dan memintanya untuk membangun kembali kerajaan Medang. 
Setelah melakukan pertimbangan, Airlangga pun setuju, tetapi karena Kota Wetan yang menjadi pusat pemerintahan Medang sebelumnya telah hancur, maka ia memilih untuk membangun sebuah kota baru sebagai pusat kerajaan Medang di sekitar Gunung Penanggungan.
Setelah Airlangga selesai membangun kembali kerajaan Medang dengan nama Kerajaan Kahirupan pada 1009 M, ia berusaha menyatukan kembali kerjaan-kerajaan kecil yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Kerajaan Medang. Ambisi Airlangga tersebut kemudian berubah menjadi misi untuk menaklukan seluruh wilayah Jawa, terutama setelah mengetahui kekalahan yang dialami oleh Sriwijaya pada 1023 M akibat dari serangan Kerajaan Colomandala dari India.
Tercatat pada 1030 M, Kerajaan Kahuripan berhasil menjatuhkan kerajaan-kerajaan kecil di beberapa wilayah, seperti Kerajaan Wurutan, Wengker, dan Lewa. Upaya Airlangga memperluas wilayah kekuasaannya mendapat halangan dari Kerajaan Lodoyong yang dipimpin oleh seorang ratu bernama Dyah Tulodong pada 1031 M. Kerajaan ini berhasil membendung ekspansi yang dilakukan oleh Airlangga di wilayah Tulungagung. Bahkan Dyah Tulodong berhasil menguasai wilayah ibukota Kerajaan Kahuripan di Wetan Mas. Airlangga pun akhirnya memilih untuk melarikan diri ke desa Patakan, Lamongan, Jawa Timur.
Airlangga kemudian mengumpulkan kembali kekuatan militernya untuk merebut Wetan Mas dari Kerajaan Lodoyong. Pada 1032 M, Dyah Tulodong dan pasukannya berhasil dikalahkan oleh Airlangga melalui pertempuran sengit, dan mereka terpaksa harus merelakan wilayah Lodoyong diambil alih oleh Kerajaan Kahuripan. Setelah berhasil menduduki wilayah itu, Airlangga kemudian memutuskan membuat kota baru di wilayah Sidoarjo bekas wilayah kekuasaan Lodoyong. Ketika itu wilayah kekuasaan Kerajaan Kahuripan mencakup hampir seluruh Jawa Timur. Pusat kerajaan lalu dipindah lagi ke wilayah Daha.
Pada akhir masa pemerintahannya, Airlangga dipusingkan dengan perselisihan yang dilakukan oleh kedua putranya demi memperebutkan takhta kerajaan Kahuripan. Airlangga sebenarnya telah mempersiapkan putrinya, Sanggramawijaya Tunggadewi, sebagai calon ratu Kahuripan. Namun putrinya itu memilih untuk menjadi petapa dibandingkan menjadi penguasa.
Akhirnya pada 1042, Airlangga membagi kerajaannya menjadi dua, yaitu bagian berat bernama Kadiri, beribukota di Daha diserahkan kepada Sri Samarawijaya, dan bagian timur bernama Janggala, beribukota di Kahuripan diserahkan kepada Mapanji Garasakan. Setelah seluruh kekuasaan telah resmi dibagikan, Kerajaan Kahuripan pimpinan Airlangga pun berakhir. Ia pun kemudian menjalani hidup sebagai pertapa hingga akhir hayatnya sekitar tahun 1049 M.
Sumber : Gustama, Faisal Ardi. 2017. Buku Babon Kerajaan-Kerajaan Nusantara. Yogyakarta : Brilliant Book

SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditegur makan es krim sambil berkendara, ekspresi pria ini kocak...

BERITA LUCU INDONESIA - Mengendarai motor ataupun mobil memang membutuhkan konsentrasi tinggi. Jika berkendara sambil melamun atau menga...

Popular Posts