BERITA LUCU INDONESIA - Prestasi akademis merupakan hal yang sangat bisa dibanggakan oleh sebagian besar orang. Apalagi jika prestasi tersebut didapatkan dari universitas ternama. Hal ini semakin membuat orang merasa bangga. Namun bagaimana jika prestasi ini didapatkan dari kecurangan dan kebohongan? Apakah hal tersebut masih membuat seseorang merasa bangga? Mungkin ini lah yang sedang dirasakan oleh "Krimi" alias HDS, mantan mahasiswa UI atau Universitas Indonesia yang melakukan berbagai kecurangan untuk prestasi pribadi.
Tak hanya itu, ia juga memalsukan transkrip nilai dan foto wisuda demi bisa melanjutkan kuliah di luar negeri. Duh, nggak paham lagi deh!
Salah seorang dosen UI yang bernama Fauziah Zen, membagikan fakta tentang kecurangan Krimi dalam bidang akademis. Hal ini ia ungkapkan melalui akun twitter yang bernama @fauherklots pada 21 November 2017 lalu. Saat itu, ia menuliskan 13 tweet bersambung yang menceritakan bagaimana kronologi kecurangan dan kebohongan Krimi saat menjadi mahasiswa di UI dan Universitas Malaka. Ia menyebutnya sebagai seseorang yang "istimewa” karena bisa melakukan berbagai kecurangan yang menghebohkan.
Krimi pada dasarnya adalah mahasiswa yang ramah, aktif dan pandai bicara. Hal ini membuat ia terlihat menonjol di kelas. Namun sayangnya saat ujian semester satu, ia mulai membuat masalah. Krimi diketahui melakukan kecurangan saat ujian dengan dalih sebagian lembar jawaban terbawa pulang ke rumah sehingga baru dikumpulkan kemudian. Saat itu, ia diduga memperbaiki jawaban yang salah demi mendapatkan nilai yang bagus.
Tak hanya sekali, Krimi melakukan hal ini pada semester berikutnya. Namun sayangnya, para dosen sudah mengetahui triknya dan langsung memberinya nilai F (Failed) pada semua mata kuliah. Hal ini pun membuat ia dikeluarkan dari universitas. Dalam tweetnya Fauziah mengatakan,
“Dalam dunia pendidikan, kecurangan akademis adalah big NO. Mau jenius pun, ga ada artinya kalo ga punya integritas. Karena itu Fakultas sangat ketat dg hal spt ini.”
Meskipun sudah ketahuan, Krimi ternyata masih melakukan kecurangan. Ia ketahuan memalsukan transkrip dan ijazah untuk mendaftar di Universitas Malaka. Ia juga sempat foto wisuda di pelataran UI.
Setelah beritanya viral di media sosial, akhirnya Krimi muncul. Dilansir dari Kumparan, Krimi mengungkapkan permohonan maafnya kepada beberapa pihak yang merasa dirugikan dengan ulahnya ini. Ia juga mengakui bahwa sudah memalsukan transkrip nilai dan foto wisuda seperti yang diungkapkan oleh dosennya, Fauziah. Ia mengatakan,
“Dengan rendah hati saya mengakui kesalahan saya dan memohon maaf yang sebesar-besarnya atas masalah transkrip nilai dan foto wisuda sebagaimana yang dikatakan oleh dosen Fauziah di akun twitternya”
Selain memohon maaf atas kelakuannya, ia juga mengatakan apa alasan yang mendasarinya melakukan hal yang tidak pantas tersebut. Ternyata, Krimi melakukan berbagai kecurangan dan kebohongan ini demi ibunya yang sedang sakit kanker.
"Alasan saya memberanikan diri untuk mengambil foto wisuda di UI adalah karena saya tidak ingin mengecewakan orangtua saya, terutama ibu saya yang sedang berjuang melawan kanker."
"Sedari awal saya tidak tega untuk jujur kepada ibu saya serta pihak lainnya bahwa saya pindah dan mengesankan bahwa saya menjalani program dual degree di UI/UM. Walau bagaimanapun, beberapa orang teman saya baik di UI dan UM memang telah mengetahui kepindahan saya ke UM sebelum kasus ini diangkat."
"Saya menyadari bahwa ini sepenuhnya adalah kesalahan saya dan saya berkomitmen kepada Tuhan, diri saya, dan semua pihak untuk tidak mengulangi perbuatan ini di masa depan serta meninggalkan semua hal berbau UI dan fokus pada institusi saya sekarang."
Pelik juga ya masalah yang dialami Krimi ini. Meskipun alasan Krimi melakukan kecurangan tersebut karena tidak ingin mengecewakan ibunya yang memiliki penyakit kanker, tapi hal ini tetap bisa dibenarkan. Kebohongan meski tujuannya mulia, namun tetap merupakan hal yang tidak baik. Nyatanya, sekarang ia harus menghadapi masalah ini setelah viral. Jika dari awal Krimi mau menghadapi masalah tanpa sembunyi, ia pasti tidak akan terjebak dalam situasi yang sangat rumit ini, ‘kan.
Sumber : Yukepo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar