BERITA LUCU INDONESIA - Zhang Yiming mungkin nama yang asing di telinga kamu, tapi jangan kaget, karena dia adalah pendiri Tik Tok yang belakangan viral banget.
Aplikasi yang lagi hits-hitsnya di kalangan anak-anak dan remaja ini memang lagi jadi buah bibir di mana-mana. Terakhir, Tik Tok jadi headline pemberitaan di hampir semua media besar tanah air setelah Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) memblokir operasi dan layanan aplikasi pembuat video pendek berbasis media sosial tersebut pada Senin, 3 Juli 2018, dengan alasan adanya konten negatif di dalamnya.
Kembali lagi ke Zhang Yiming. Yiming adalah sosok di balik kesuksesan Tik Tok, aplikasi yang melahirkan bintang-bintang baru di dunia maya macam Bowo Alpenliebe dan kawan-kawannya.
Yiming me-launching Tik Tok pada bulan September 2016 di bawah bendera perusahaan ByteDance, yang ia dirikan empat tahun sebelumnya, atau lebih tepatnya pada Maret 2012. Pada tahun 2017, Bytedance menerima suntikan investasi senilai 20 juta miliar Dolar AS, termasuk dari Toutiao Group, perusahaan aplikasi agregasi konten yang juga didirikan oleh Yiming.
Dilansir dari Forbes, Yiming yang jebolan jurusan software engineering dari Nankai University punya kekayaan hingga 4 miliar Dolar Amerika Serikat atau kalau dirupiahkan itu sekitar 57,4 triliun Rupiah. Wow banget gak sih?
Majalah finansial dan keuangan Amerika Serikat itu pada tahun 2013 pernah memasukkan nama Yiming di deretan orang terkaya Cina di bawah usia 30 tahun. Sekarang, di usianya yang sudah 34 tahun, Yiming menempati ranking 545 di daftar orang terkaya dunia.
Wirausahawan ambisius
Yimimg itu tipe wirausahawan cerdas yang berambisi untuk bisa membuat produk-produk perusahaannya mendunia. Apa yang jadi mimpi si pendiri Tik Tok ini tentunya gak berlebihan. Sebab, beberapa aplikasi bikinan perusahaannya, Bytedance, memang sudah bisa ‘berbicara’ banyak di Cina sendiri. Salah satunya adalah Toutiao, yang per Oktober 2017 nilai perusahaannya ditaksir bernilai 22 miliar Dolar AS atau setara dengan 315 triliun Rupiah, dengan 600 juta pengguna total dan 120 juta pengguna aktif tiap harinya.
Dalam sebuah wawancara dengan perusahaan venture capital, GGV Capital, tahun 2017 lalu, Yiming mengaku ingin sekali melebarkan sayap perusahaannya ke negara-negara lain. Apalagi dengan adanya kenyataan bahwa aplikasi Tik Tok bikinannya laris manis di sejumlah negara seperti Indonesia, Vietnam, dan Brasil.
Dan, di tahun itu pula, Yiming mulai berekspansi ke Indonesia lewat Tik Tok-nya. Gak sampai di situ, Yiming pun melakukan strategi lain yang cukup mengejutkan. Lewat ByteDance, Yiming mengakuisisi Musical.ly, platform video pendek berbasis medsos yang gak lain adalah kompetitor Tik Tok.
Yiming membeli Musical.ly pada 9 November 2017 senilai 1 miliar Dolar AS atau sekitar 14,3 triliun Rupiah. Dengan jumlah pengunduh aplikasi yang mencapai lebih dari 100 juta orang, kebayang kan sebesar apa ‘komoditas’ user yang dimiliki perusahaan Yiming?
Bermimpi susul Google
Lelaki yang doyan tampil casual dengan celana jeans dan T-shirt ini juga punya mimpi yang gak main-main. Ia punya harapan kelak Toutiao, agregator konten bikinannya, bisa menjadi sebesar Google, raksasa internet yang dulu mengawali bisnisnya dengan mesin pencarian web.
“Google adalah perusahaan tanpa batas. Saya berharap Toutiao akan menjadi tanpa batas seperti Google. Secara pribadi, saya ingin melakukan hal-hal yang menarik dan berguna bagi masyarakat,” kata Yiming seperti dikutip dari hans.vc.
Kreator yang visioner
Si pendiri Tik Tok ini mengawali kariernya sebagai insinyur pembuat software. Namun, seiring kemajuan perusahaannya yang pesat, ia harus beradaptasi cepat menjadi CEO yang handal. Artinya, selain mahir bikin aplikasi, Yiming terus berusaha memahami pengalaman pengguna aplikasinya dan apa yang mereka ingin lakukan dengan itu.
Keberhasilan Yiming dengan Toutiao dan Tik Tok juga buah dari cara pandang yang visioner dan gak alergi sama perubahan minat masyarakat. Ia sadar, dunia content sudah berevolusi. Anak-anak zaman now udah gak terlalu suka membaca teks. Sebaliknya, mereka lebih doyan menonton video sekaligus membuatnya sendiri demi eksis di medsos.
Pencipta Tik Tok, tapi awalnya gak pakai Tik Tok
Yang cukup menarik, ternyata awalnya Yiming sama sekali gak pernah menggunakan Tik Tok lho. Jadi, selama beberapa waktu dia gak pernah bikin video tentang dia sendiri pakai Tik Tok. Alasannya simple, Yiming udah ngerasa terlalu tua buat aplikasi yang memang diperuntukkan buat anak-anak muda itu.
Tapi lambat laun, dia berubah. Yiming mulai bikin video Tik Tok. Bahkan, Yiming mewajibkan seluruh anggota divisi manajemen buat ngebikin video-video Tik Tok. Nah, siapa yang dapat “like” paling sedikit, bakalan kena hukuman ringan seperti push-up dan sejenisnya. Lucu ya?
Itulah sedikit fakta soal Zhang Yiming, sang pendiri Tik Tok yang ternyata tajir melintir. Kamu bisa belajar banyak dari Zhang Yiming untuk mengembangkan usaha kamu sendiri, atau bahkan memulai usaha yang selama ini belum kamu mulai. Paling gak, ada yang bisa ditiru dari Yiming, terutama soal kemauan meriset keinginan pasar dan lincah beradaptasi dengan perubahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar