BERITA LUCU INDONESIA - Sosok bocah SMP Kelas 2 menjadi pahlawan cilik di peristiwa bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat, Jalan Arjuna, Surabaya.
Setiap hari sabtu dan minggu dia membantu ayahnya menjadi petugas parkir di gereja itu.
Saat adanya ledakan bom, Daniel berada di lokasi kejadian
Ketika peristiwa terjadi, bocah berusia 15 tahun itu berusaha menghalangi mobil pelaku.
Mobil dengan merek Avanza itu memaksa masuk ke halaman gereja yang halamannya tidak luas.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan menyebutkan, bom yang meledak di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) merupakan bom mobil.
Dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Najwa Shihab, Najwa Shihab mengunjungi kediaman Daniel Agung Putra Kusuma.
Ayah Daniel bernama Budi mengungkapkan kebingungannya ketika mengetahui bom ledakan.
"Kami nyari-nyari setelah bom itu. Akhirnya, membawa buku sama KK, jadi saya menuju ke sana. Ada yang korban cocok dengan DNA saya. Saya di sana sampai malam," paparnya.
Berdasarkan cerita saksi, menurut Budi, Daniel berusaha menghalangi mobil.
"Jadi dia (Daniel-red) yang menghalang-halangi mobil itu," lanjutnya.
Budi mengungkapkan dirinya saat kejadian ada di belakang Gereja.
Ia akhirnya memutuskan ke tempat kejadian dan mencari sang anak namun tak ketemu saat itu.
"Waktu pengambilan 4 jenazah, paginya gak boleh diambil. Yang diambil sorenya itu, ada 2 orang toh tua dan muda. 2 orang itu tugasnya parkir," imbuhnya.
Ia mengungkapkan sang anak dan rekannya bernama Pak Man menghalangi mobil itu.
"Pak Man badannya hancur sementara anakku kepalanya hancur," tukasnya.
Sementara itu, sang nenek bernama Sumijah menjelaskan kalau Daniel menggantikan posisi sang kakek yang dahulu berjaga namun kakeknya sudah meninggal.
Ia menjelaskan, Daniel telah dirawatnya sejak usia 2 tahun ketika ibundanya meninggal.
Bahkan, Sumijah menjelaskan sosok Daniel merupakan orang yang bisa bergaul.
"Dia bisa bergaul sama siapa saja, dia gak pernah bikin ulah, gak pernah macem-macem, anak penurut," ungkap Sumijah, Nenek Daniel.
Tapi kini, Sumijah tak bisa lagi melihat keceriaan cucunya itu.
"Daniel jadi pahlawan, menyelamatkan jiwa banyak orang. Kita harus bersyukur. Tuhan selalu baik," tambah Nenek Daniel.
Dalam peristiwa ini, selain Daniel setidaknya 7 orang tewas termasuk pelaku bom bunuh diri, Dita Oepriarto.
Daniel, putra bapak Kusuma Budi Sukmono itu pun meninggal sebagai pahlawan.
Ya, sebab tanpa keberanian Daniel menghadang mobil pelaku itu, sudah bisa dipastikan akan ada lebih banyak lagi korban yang berjatuhan.
Daniel Agung Putra Kusuma menjadi pahlawan cilik yang pemberani, cinta Tuhan, melayani Tuhan dengan segenap hati dalam kepolosannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar