
BERITA LUCU INDONESIA - Kehidupan seksual yang harmonis ialah kehidupan seksual yang dapat dinikmati bersama pasutri. Ini berarti suatu kehidupan seksual yang sehat dan memuaskan bagi pasangan suami istri.
Lalu, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara membina kehidupan seksual?
Salah satu kuncinya terletak pada dorongan seksual dan frekuensi hubungan tersebut. Frekuensi hubungan seksual ditentukan oleh dorongan seksual, keadaan kesehatan tubuh dan pengalaman seksual setiap pasangan.
Kalau dorongan seksualnya rendah, tentu frekuensi hubungan seksual menjadi jarang. Dorongan seksual yang tinggi akan mempengaruhi frekuensi hubungan seksual, yang berdampak pada kebahagiaan perkawinan.
Namun, sejauh mana frekuensi hubungan seksual yang sebaiknya dijalankan para pasutri?
Frekuensi hubungan seksual ini tergantung pada pengertian kedua belah pihak. Sangat tergantung pada tingkat usia pasangan suami istri itu sendiri.
Artinya, frekuensi hubungan seksual yang sehat bagi pasangan suami istri maka harus disesuaikan dengan usia. Pandangan ini dipertegas dengan adanya penelitian yang dilakukan Kinsey.
Menurutnya, hampir semua wanita melakukan hubungan seksual, meskipun frekuensinya menurun setelah 2 tahun menikah. Wanita usia 50 tahun sekitar 93 persen masih melakukan hubungan seksual.
Sedangkan pada pria yang berusia sama sekitar 97 persen. Pada pria usia 60 tahun 94 persen masih bisa melakukan hubungan seksual. Pada wanita usia sama hanya 84 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar