BERITA LUCU INDONESIA - Keberuntungan nampaknya selalu menaungi vokalis Endank Soekamti, Erix Soekamti.
Sebab, bassist yang juga dikenal sebagai YouTuber ini tercatat udah dua kali terlibat dalam kecelakaan maut, dan dua kali selamat.
Yang pertama baru aja terjadi pada Selasa (4/9) sore lalu. Pesawat yang dikemudikan Erix Soekamti mengalami kecelakaan.
Insiden ini terjadi di Final Run Away One Sero Gading, Playen, Gunung Kidul.
pilot yang mengemudikan pesawat berjenis Ultralight seri PK S160 itu adalah Faslan Havisha, sedangkan Erix menjadi co-pilot-nya.
Akibat kecelakaan ini, pesawat milik Erix itu rusak di bagian depan dan sayap karena berbenturan dengan pohon.
Kecelakaan ini bermula ketika Erix dan Faslan sedang melintasi Pangkalan Gading, Kecamatan Playen, Gunungkidul. Keduanya terbang dari Bandara Adisutjipto untuk melakukan latihan rutin.
Tiba-tiba, mesin mati dan berencana mendarat darurat di Pangkalan Gading karena angin kala itu sedang kencang.
Akibatnya, pesawat tak bisa dikendalikan dan terjatuh di sebelah barat lapangan Gading Playen. Pesawat pun tersangkut ke pohon.
Untung saja, Erix dan Faslan selamat dan tak mengalami luka.
Selasa malam, Erix ditemui Kala itu, Erix dalam kondisi baik-baik saja, bahkan ia menunjukkan lengan tangan kanannya dan terlihat tidak ada luka.
"Iya, aman, aman kok. Cuma latihan aja," ujar Erix.
Tragedi maut “Zebra jadi Karimun”
Kecelakaan maut lainnya terjadi pada 2003 silam.
Selasa tengah malam, 30 September 2003, bisa dibilang adalah hari dan tanggal penting dalam karier Endank Soekamti.
Hari itu trio Erix (vokal/bas), Dori (gitar/vokal) dan Ari (drum) bikin sejarah dalam perjalanan karier Soekamti. Kenapa?
Karena mereka nyaris bersinggungan dengan maut yang untungnya cuma sekedar near death experience aja. Lha, kok untung? Jelas dong! Berada di dalam mobil yang dihajar truk dari depan dan belakang tapi masih bisa selamat, apalagi kalo bukan untung namanya?
Peristiwanya terjadi saat Endank Soekamti berada dalam perjalanan pulang dari Jakarta menuju Yogya di jalur selatan pulau Jawa.
Rombongan yang terdiri dari 6 orang (3 musisi, 2 kru, dan 1 kru merangkap supir) baru aja selesai menggelar konser di acara reunian SMU PL yang digelar di Istora Senayan, Jakarta.
Tadinya jalanan yang sepi bikin rute jadi aman. Cuma situasi berubah pas mobil jenis minibus yang mereka tumpangi berjalan di belakang sebuah truk.
Celakanya truk tadi jalannya melambat pas dari belakang mereka muncul satu truk lagi yang menggeber pol gasnya.
Tabrakan dari arah belakang pun tak bisa dihindari. Saking kencangnya, mobil terdorong ke depan dan menabrak truk sebelumnya.
Kebayang dong kayak apa jadinya mobil minibus kecil tergencet dari depan dan belakang?
Udah gitu kalo ngeliat bentuknya udah pasti yakin bakal ada korban jiwanya. Tapi nyatanya, semua personel band dan ketiga krunya berhasil merangkak keluar sendiri dari mobil lewat kaca-kaca jendela yang pecah.
Mereka selamat semuanya dan menunggu di tepi jalan buat dilarikan ke rumah sakit.
Lolos dari maut
"Mobil Zebra-nya udah jadi Karimun. Lha, wong dipenyet-penyet dari depan belakang. Tapi enggak apa-apa semua kok, yang paling parah cuma Dori. Soalnya posisi dia di tengah. Tulang punggungnya geser dan tulang panggul kaki kanannya retak. Cuma dia waktu itu tetep bisa keluar sendiri dari dalam mobil," kata Erix.
Meski selamat dari kecelakaan fatal, tetep aja para personel band yang terbentuk 1 Januari 2001 di komunitas Alamanda, Yogya, itu berasa takut saat ngalaminnya.
Berbagai bayangan yang enggak enak udah muncul aja dalam benak mereka waktu itu.
"Takut banget, man, Takutnya kalo ditinggal sama truk yang nabrak. Kalo ada apa-apa kami bisa modar meninggal, RED) di situ karena enggak ada yang nolongin. Untung supir yang nabrak ikut bantuin. Lagian truknya juga nyantol ke mobil kok. Bikin dia nggak bisa kemana-mana," kata Erix yang kerap jadi juru bicara band.
"Tak (aku, RED.) kira aku udah mati. Soalnya tabrakannya kenceng banget. Udah gitu aku pake enggak sadar dulu. Ada kali sekitar 5 detik aku enggak sadar. Waktu bangun aku merasa enggak ada apa-apa, tapi gantian aku berasa kakiku enggak ada. Soalnya posisinya udah enggak karuan dan tak pikir jadi cacat nih. Tapi ternyata abis diperiksa enggak ada yang parah," serobot Ari, ngomongin pengalamannya sendiri saat kecelakaan tadi.
"Aku sih kepikirannya udah mau enggak ada aja waktu itu. Padahal abis itu aku yang keluar paling duluan dari mobil. Mungkin karena takut ngebayangin mobil mau kebakar. Tapi begitu udah di luar malah aku yang enggak bisa jalan, yang lainnya malah enggak apa-apa," tambah Dori.
"Dari semuanya, emang aku yang paling parah. Kata dokter aku harus istirahat total selama 3 bulan. Jadinya kemana-mana harus pake kursi roda dan alat penyangga biar tulang yang patah enggak makin parah. Aku baru bisa manggung lagi kira-kira bulan Januari. Tapi.akhir bulan Desember, aku pengen nyoba manggung dikit-dikit," janji gitaris cepak yang enggak bisa nahan rasa kangen pengen manggung itu.
Semoga Erix selalu dinaungi keberuntungan dan enggak kapok untuk touring, ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar