Jumat, 07 September 2018

5 Perbedaan Hidup Sekarang dan Dulu Tanpa Internet, Sempat Merasakan...

BERITA LUCU INDONESIA - Internet merubah kehidupan manusia hingga ke level yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Tak hanya untuk bekerja, internet kini menjadi "sahabat" terdekat manusia.
Banyak yang bisa dilakukan dengan mengakses internet. Mulai dari mencari informasi, hingga mencari jodoh. Beginilah beberapa perbandingan sekarang dan dulu sebelum ada internet!

1. Aplikasi pencari pasangan dibandingkan dengan dulu yang harus PDKT langsung di tempat

“Dulu saya menemukan suami saya dengan the good old way. Pergi ke sebuah cafĂ©, naksir, tanya sama temen ‘kenal gak?’ Akhir nya di perkenalkan.” Ujar Nadia Mulya, seorang model, aktris, dan juga penulis di press conference Wealth Wisdom 2018 oleh Permata Bank.  
Mencari pasangan juga dapat menggunakan aplikasi pencari jodoh. Aplikasi pencari jodoh menurut Bloomberg Businessweek, aplikasi tersebut telah berhasil mejodohkan 2 juta pasangan setiap satu hari.

2. Adanya online application yang lebih banyak dibandingkan *walk in interview *

Dulu melamar pekerjaan tidak semudah sekarang dengan bantuan internet. Cara tempo dulu melamar kerja biasanya dengan mendatangi kantornya langsung, atau mengirim surat lamaran kerja lewat pos atau fax, dan juga mencari kerja di koran. Modal yang dibutuhkan untuk melamar kerja zaman dulu dapat berupa sepasang sepatu formal, pakaian yang rapi, dan juga ongkos transportasi. 
Sekarang kamu bisa mencari informasi lowongan kerja sekaligus melamar kerja cukup dengan internet. Bahkan kamu dapat mencari pekerjaan yang spesifik dengan mudah, dan dapat melamar pekerjaan itu cukup dengan satu klik.

3. Internet menjadi kebutuhan primer

Pertama kali ada internet dan komputer, hanya kalangan kelas atas yang dapat menggunakannya. Internet masih menjadi kebutuhan tersier dan termasuk sesuatu yang mewah untuk dimiliki seseorang. 
Dengan berkembangnya teknologi, internet sudah dapat digunakan semua orang dengan harga yang bersahabat. Smartphone juga menambahkan jumlah pengguna internet bertambah karena dengan adanya perangkat tersebut, kita dapat mengakses internet dimanah saja. 
“Kalau yang namanya millenials sama gen Z, itu 80% mereka harus hidup ada handphone, ada smartphone, ada internet access, kalo enggak gawat tuh. Hidupnya tidak terasa hidup.” - Agus Nurudin selaku Managing Director of Nielsen Indonesia saat memberikan persentase tentang bagaimana karakteristik pengguna teknologi di Indonesia di acara press conference Wealth Wisdom 2018. 

4. Hiburan tanpa batas dibandingkan dengan siaran TV yang terjadwal

Televisi menjadi sumber informasi semua orang di zaman dulu. Apabila terjadi bencana, kenaikan harga bahan bakar, ataupun sekedar mencari hiburan, televisi selalu siap memberikan konten 24/7. Namun TV memiliki penjadwalan acara yang sudah tersusun dan tidak dapat diubah, jadi kalian yang menyesuaikan waktu kalian dengan jadwal tayang di TV. 
Namun, kapan terakhir kalian memilih TV sebagai sumber informasi? Internet memberikan kalian sebagai pengguna sebuah kekuasaan atau kekuatan untuk memilih informasi yang dibutuhkan. Pengguna internet dapat mencari informasi tentang apa saja, dan kapan saja. Namun kita juga harus ingat, kekuatan ini harus digunakan dengan bijak.

5. Belanja online dibandingkan dengan belanja langsung ke pedagangnya

Belanja Online merupakan cara baru untuk bertransaksi. Pengguna tidak perlu mengunjungi toko untuk membeli barang yang mereka inginkan. Barang tersebut dapat langsung di kirim ke pembeli cukup dengan beberapa klik dan bantuan internet. 
Pada saat online store atau e-commerce pertama kali muncul ke permukaan, masih banyak orang-orang yang ragu belanja online. Mereka ragu karena merasa kurang percaya dengan produk toko online dan juga rasa takut tertipu.
Mereka juga lebih nyaman bertransaksi apabila barang tersebut dapat mereka lihat dan pegang langsung sebelum membeli. Walaupun belanja online memang memudahkan para pelanggan, tetap ada rasa takut saat bertransaksi secara online.

 Menurut data statistik e-commerce iPrice Group tentang keraguan pembayaran online, 62 persen takut akan penipuan berada di internet. Sejumlah 49 persen masyarakat dunia merasa ragu untuk melakukan transaksi online. Di samping itu, 42 persen dari mereka akan melakukan transaksi apabila mereka merasa dilindungi oleh cybersecurity. Sementara itu, 37 persen telah mengakui akan menghentikan transaksi di tengah jalan karena ketidakpercayaan terhadap transaksi tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditegur makan es krim sambil berkendara, ekspresi pria ini kocak...

BERITA LUCU INDONESIA - Mengendarai motor ataupun mobil memang membutuhkan konsentrasi tinggi. Jika berkendara sambil melamun atau menga...

Popular Posts