BERITA LUCU INDONESIA - Selalu menjadi topik bahasan dalam gosip tentu membuat semua orang yang menjadi sasarannya merasa tidak nyaman, selain dapat melukai hati, bisa menimbulkan rasa minder di kehidupan sosial. Patut diakui, gosip itu merupakan kebiasaan yang sangat sukar dihilangkan. Dimana pun kamu berada, orang-orang seperti ini tentu akan selalu dijumpai.
Namun, pernahkah kamu merenung bahwa segala hal yang terjadi pada dirimu tentu terkandung maksud dan hikmah didalamnya, jangan selalu menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi pada dirimu, kamu juga perlu berkaca dan ambil pelajaran dari pengalaman yang sudah terjadi dalam hidupmu.
Maka dari itu mari kita ulas bersama, apa saja pelajaran hidup yang perlu dipetik saat diri kita selalu dijadikan topik gosip oleh orang lain.
1. Intropeksi diri
Meski lekat dengan image negatif, namun tidak semua gosip itu hadir tanpa sebuah alasan. Meskipun kita semua paham betul bahwa gosip tidak bisa dijadikan tolak ukur atas suatu kebenaran, namun tidak ada salahnya jika kamu coba intropeksi diri dan renungkan, apakah ada yang salah pada dirimu sehingga orang kerap kali menggosipkanmu dan perlahan mulai menjauhimu.
Saat-saat merenung, jangan biarkan ego menyelimutimu, karena kamu nantinya akan selalu menyalahkan orang lain atas perlakuan tidak mengenakan yang terjadi pada dirimu tanpa mau sebentar saja untuk mengoreksi diri.
Namun, jika kamu benar-benar sudah yakin tidak pernah berbuat suatu kesalahan sampai merugikan orang lain, maka cukup jadikan gosip itu sebagai pembelajaran hidup untuk melatih kelegawaanmu. Karena di mana pun kamu hidup dan berada, tidak akan bisa menjaminmu terhindar dari gosip.
2. Sebagai pengingat agar dirimu tidak bertindak sesuka hati
Ada kalanya gosip yang dihadirkan padamu sebagai pengingat agar kamu tidak bertindak sesuka hati. Bisa saja karena sejauh ini tidak ada yang mencoba berusaha mengingatkanmu, kamu jadi selalu bertindak diluar batas. Gosip bisa saja muncul karena beberapa kemungkinan. Contohnya seperti, kamu terlampau egois pada orang sekitar, ingin menang sendiri, tidak bisa menghargai pendapat lawan bicara dan sebagainya.
Dengan adanya gosip, lama-lama kamu akan sadar dan mulai memperbaiki kebiasaan tidak baik yang selama ini lekat pada dirimu. Maka dari itu, jangan bersikap acuh, jadikan ini sebagai evaluasi diri untuk hidup yang lebih baik.
Karena sebagai makhluk sosial yang selalu berbaur dengan banyak orang tentu ada etika yang perlu dijaga, dan mustahil jika hidup ini bisa terlepas dari pengamatan orang-orang.
3. Melatihmu menjadi pribadi yang bermental kuat
Seiring berjalannya waktu, ada saatnya kamu tidak terlalu lagi peduli perkataan negatif yang ditujukan padamu. Kamu hanya akan fokus pada kebaikan dan kebahagiaanmu sendiri. Kamu sadar betul, bagaimana pun gosip itu suatu kebiasaan yang gak akan pernah ada ujungnya, meskipun kamu sudah berusaha merubah diri menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Maka dari pengalaman ini lama-lama bisa melatih seberapa jauh kesabaranmu.
4. Belajar untuk menerima keadaan dengan ikhlas
Meski tidak mudah dan butuh waktu untuk bisa benar-benar menerima perlakuan tak mengenakan yang ditujukan padamu. Tapi percayalah, hidup ini tetap berjalan terus, seiring berjalannya waktu kamu akan menjadi terbiasa dan perlahan kamu bisa menerima keadaan itu, sehingga perlahan bisa mendewasakan pola pikirmu, semua hanya soal waktu saja. Anggap saja para penggosip itu sebagai aset yang memberikan investasi pahala setiap hari padamu.
5. Menjadikanmu lebih empati pada sesama korban gosip
Karena kamu sudah tahu bagaimana rasanya dikecewakan saat menjadi bahan gosip, maka jadikan itu pengingat agar kamu tidak melakukan hal serupa pada orang lain. Saling menjaga perasaan masing-masing itu lebih penting, namun jika kamu merasa orang disekitarmu sudah terlihat sedikit melenceng, kamu bisa coba ingatkan langsung tanpa harus main bahas di belakang.
Kehidupan ini akan selalu mengajarkan kita untuk belajar dari setiap pengalaman yang sudah-sudah. Dan tugas kita merubah kebiasaan yang tidak baik dalam diri kita tanpa selalu menuruti ego pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar