BERITA LUCU INDONESIA - Beredar video tsunami menerjang di Kota Palu dan menyebabkan sebuah kapal melintang di jalan dan jembatan Vatulemo terputus.
Sebelumnya BMKG telah mengeluarkan status siaga dan meminta warga untuk waspada.
Berikut fakta seputar bencana tsunami dan gempa di Sulawesi Tengah.
1. Penyebab komunikasi terputus, data belum terkonfirmasi
Kepala Stasiun Geofisika Kota Palu, Cahyo Nugroho, menjelaskan, korban jiwa akibat tsunami di Kota Palu belum terverifikasi. Hal itu disebabkan oleh putusnya jaringan komunikasi akibat gempa dan tsunami.
Lebih detail, putusnya komunikasi tersebut karena adanya kapal yang terseret hingga melintang di jalan di Kecamatan Mamboro, Kota Palu.
"Belum ada yang jalan keluar. Komunikasi pun terputus akibat gempa. Efek tsunami sementara ini berdasarkan hasil observasi kami itu ada sebuah kapal yang melintang di tengah jalan," ungkap Cahyo, di ruang mini gedung C, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jakarta Pusat, Jumat (28/9/2018).
Baca Juga: Tsunami di Palu Sebabkan Kapal Melintang di Jalan hingga Jembatan Putus
2. Viral video tsunami, ini komentar BMKG
Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono pun mengaku sudah melihat video tsunami yang viral di media sosial.
Rahmat menyatakan tidak tahu persis di mana dan kapan video itu diambil. Namun, Rahmat menyatakan bahwa Palu memang sempat dilanda tsunami. Namun, tsunami itu telah berlalu dan belum ada potensi untuk kembali.
"Tsunami memang terjadi. BMKG sudah memberikan warning, dan itu telah berakhir berakhir,tidak ada lagi. Daerah pantai Palu sudah dinyatakan aman," kata Rahmat dalam wawancara dengan Kompas TV, Jumat malam.
Baca Juga: Beredar Video Tsunami di Palu, Ini Kata BMKG
3. Peringatan Siaga sudah dikeluarkan BMKG
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) Dwikorita Karnawati membenarkan terjadinya gelombang tsunami di Pantai Palu dengan ketinggian 0,5 sampai 1,5 meter.
Tsunami diperkirakan sampai ke daratan pada pukul 17.22 WIB atau 18.22 WITA.
"Waktu tiba 17.22 WIB perkiraan waktu tsunami datang. Gempa bumi tersebut menimbulkan tsunami dengan level siaga," kata Dwikorita, saat melakukan konferensi pers melalui sambungan Skype, dari Yogjakarta, Jumat (28/9/2018).
Peringatan tsunami telah diakhiri pada pukul 17.36.12 WIB atau 18.36.12 WITA dengan pertimbangan air naik semakin surut dan pengamatan saksi mata salah satunya staf BMKG di Kota Palu.
Hal senada dikatakan oleh Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono.
"Warning tsunami sudah berakhir. Tidak ada tsunami lagi," kata Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam wawancara dengan, Jumat (28/9/2018).
"Masyarakat dipantai bisa tetap beraktivitas," kata dia.
Kendati demikian, Rahmat tetap meminta masyarakat mengantisipasi gempa susulan yang kemungkinan masih akan terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar