BERITA LUCU INDONESIA - Ketika awal kuliah, kamu ingin mendalami hukum, dan memutuskan untuk masuk ke fakultas hukum. Namun di tahun-tahun berikutnya, kamu jadi mikir "jurusan ini ternyata nggak gue banget". Sempat terlintas di pikiran kamu untuk pindah jurusan, tapi tahu-tahu mendadak kamu sudah semester akhir. Nah kalau kamu mengalami ini dan merasa salah jurusan, ini yang perlu kamu lakukan.
1. Yang pertama harus kamu lakukan adalah jangan panik! Karena ternyata, kamu gak sendirian.
Menurut Career Advice, di Amerika ada sekitar 60 sampai 70 persen mahasiswa yang salah jurusan. Tak perlu khawatir karena berita baiknya, karena banyak orang-orang sukses di luar sana yang latar pendidikannya malah nggak sesuai sama bidang yang mereka tekuni saat ini.
Lihat saja Bapak Chairul Tanjung, beliau berlatar belakang pendidikan kedokteran gigi, namun bisa menjadi salah satu pengusaha sukses di bidang industri hiburan dan pertelevisian. Atau kamu bisa tengok Ibu Susi Pudjiastuti yang gak lulus SMA, tapi bisa menjadi pengusaha exportir ikan segar beserta olahannya. Bahkan sekarang dipercaya untuk menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan saat ini.
2. Kumpulkan soft skill yang bisa mendukung karirmu nanti.
Salah satu keterampilan yang terpenting dalam hidup ini, khususnya untuk melamar pekerjaan adalah soft skill. Soft skill adalah keterampilan seseorang yang didapatkan dari pengalaman, dan kebiasaan hidup sehari-hari sehingga membentuk kepribadian seseorang. Seperti misalnya mampu berkomunikasi dengan baik, mampu mengendalikan emosi, selalu berpikir kreatif dan lainnya. Hal-hal inilah yang biasanya dibutuhkan oleh para pemberi kerja di luar sana.
3. Ikut bergabung dengan komunitas.
Kamu kuliah di jurusan hukum, namun kamu pengen banget jadi sutradara. Karena gak mungkin ambil S2 bidang sinematografi setelah lulus nanti, kamu bisa aja gabung dengan komunitas-komunitas film yang biasanya mereka juga bikin proyek kecil-kecilan untuk bikin film indie. Nah dari situ kamu bisa belajar bareng mereka.
4. Ikut kursus, seminar, dan workshop.
Kalau kamu punya uang lebih, kamu bisa aja ikut kursus maupun workshop mengenai bidang yang ingin kamu tekuni. Tapi kalau uang kamu pas-pasan, kamu bisa ikutan seminar yang harga tiketnya gak terlalu mahal. Sekarang ini banyak juga kok kampus-kampus atau institusi yang sering menyelenggarakan seminar gratis. Bahkan banyak juga pihak yang sengaja upload videonya di YouTube.
5. Baca buku, jurnal, maupun artikel yang berkaitan dengan passion kamu.
Ikut seminar menurutmu masih terlalu mahal? Kamu bisa baca buku yang relevan dengan passion kamu. Kamu nggak kuat beli buku? Pinjem aja ke perpustakaan. Buku di perpus gak update? Cari aja referensi di internet. Kalau kamu memang niat mempelajari ilmu baru, pasti bakal ada jalan yang akan memudahkanmu kok.
6. Cari pengalaman kerja dengan magang.
Hal lain yang bisa kamu lakukan agar mendapat pengalaman atau ilmu yang sesuai minat kamu adalah dengan cara magang. Mungkin kamu gak bakal magang untuk proyek skripsi, tapi kamu bisa kerja part time. Sebagai contoh, kamu tertarik dengan dunia pemasaran, kamu bisa coba apply untuk ngelamar posisi sales atau marketing di restoran sekitarmu.
7. Pilih jurusan S2 sesuai dengan bidang yang benar-benar kamu minati.
Kamu bisa aja ngambil S1 di bidang ABC, terus pas S2 kamu bisa ambil XYZ. Tapi pilihan kamu kali ini sudah harus dipikir matang-matang, dan udah sesuai dengan minat kamu. Jangan sampai kamu mengulangi kesalahan seperti waktu kamu ngambil S1 dulu.
Biarpun merasa salah ambil kuliah, setidaknya kamu sudah bisa mengambil hikmahnya dari situ. Intinya, kamu harus sadar bahwa gak ada ilmu yang sia-sia di dunia ini. Semua ilmu itu penting dan saling melengkapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar