BERITA LUCU INDONESIA - Seorang perempuan bagikan nilai rapornya dan sang adik, kisahnya jadi viral. Persaingan tak hanya bisa ditemui dalam sebuah pertandingan. Dalam keluarga pun sering terjadi persaingan, contohnya antara kakak dan adik.
Meski bersaudara, banyak pasangan kakak dan adik yang ingin menunjukkan keunggulan di banding yang lain. Persaingan bisa terjadi dalam berbagai hal, mulai dari prestasi akademik maupun non-akademik.
Belakangan, kisah seorang remaja dan adiknya jadi sorotan netizen.
Netizen bernama Julianne Tolentino Garcia membagikan unggahannya ke Twitter pada Senin (11/6/2018).
Dalam posting-an tersebut, Julianne membagikan foto rapornya dan rapor adik laki-lakinya. Julianne berniat menunjukkan perbandingan nilai mereka.
Kebanyakan, adik Julianne mendapatkan nilai sekitar 70-85 dan rata-ratanya 78.
Meski semua mata pelajaran lulus, tapi tak ada nilai 90 di rapor sang adik. Sedangkan, rapor Julianne menunjukkan hasil yang berbeda.
Julianne mendapat nilai antara 86-98 dan memiliki nilai rata-rata 93. Melihat prestasi akademik adiknya yang lebih rendah, Julianne mengaku sering mengejeknya.
Tapi, pada unggahannya kali ini, Julianne menyadari sebuah hal besar. Meski adiknya mendapat nilai pas-pasan, Julianne mengungkap bahwa sang adik tersebut lebih menikmati hidupnya.
Julianne sadar bahwa hal yang membuat mereka bahagia ternyata berbeda. Dirinya berpendapat bahwa prestasi dan nilai itu penting. Tapi, pelajar juga tak boleh lupa untuk tetap menikmati hidup di luar sekolah.
Julianne mengungkap bahwa sang adik kerap tidur tanpa mengerjakan tugas rumah. Sedangkan, dirinya justru rela tak tidur demi PR.
Remaja ini kerap mendapatkan medali dan perhatian atas prestastinya. Ia juga menjelaskan bahwa adiknya selalu di rumah untuk bermain. Tapi, Julianne jarang di rumah karena lebih banyak waktu dihabiskan di sekolah.
Meskipun tetap merasa bangga pada pencapaiannya, Julianne tetap merasa bingung dengan masa depannya.
"Aku lebih dari senang atas prestasiku, tapi aku tidak merasa puas karena masih belum tahu jalan yang harus aku pilih.
Tujuanku seperti hanya bersekolah dan hidupnya hanya berputar di tempat itu."
Selama ini, sang adik tak terlalu memikirkan nilai karena dia lebih suka melakukan hobinya.
Jika Julianne menggunakan laptop untuk belajar, sang adik memakainya untuk bermain game. Sang adik juga punya banyak teman di dunia nyata, sedangkan Julianne lebih sering bermain Facebook.
"Aku hampir kehilangan kontak dengan dunia, orang-orang, guru dan pengalaman di dunia nyata.
Aku menghabiskan waktuku untuk penelitian, makalah, laporan, presentasi, tapi aku tidak bisa menyeimbangkan waktu dan hidupku," ungkapnya.
Dari adiknya lah Julianne belajar bahwa masih ada dunia yang lebih besar di luar sana, selain di sekolah.
"Dalam dunia itu, kamu akan menemukan siapa dirimu sebenarnya."
Julianne jadi sadar bahwa selama ini dia seakan terkurung dalam penjara dunianya.
"Hal yang ingin aku tekankan pada para murid adalah jangan terlalu fokus pada nilai tinggi hingga membuat sekolah jadi segalanya, karena ada dunia yang lebih besar di luar sana," ungkapnya pada When In Manila.
Melalui cuitannya, Julianne mengungkapkan rasa bangganya terhadap sang adik. Sang adik punya pandangan berbeda tentang dunia dan tak akan menjalani jalan yang ia lalui.
"Ini tak selalu soal nilai, tapi tentang dirimu; kebahagiaanmu dan bagaimana itu membuatmu jadi yang terbaik."
Di akhir cuitan, Julianne mengingatkan bahwa tantangan sebenarnya ada di dunia nyata.
"Menyenangkan mendapat nilai tinggi, tapi terkadang hal ini membuat siswa jadi seperti robot.
Jadi, jangan biarkan sistem ini menguasaimu."
Unggahannya jadi viral hingga dibagikan lebih dari 31 ribu kali. Banyak netizen yang mengalami kondisi serupa dengan Julianne.
Tak sedikit yang memberi semangat untuk Julianne untuk terus bekerja keras untuk masa depan dan kebahagiaannya.
Bahkan keluarganya pun ikut memberinya dorongan untuk jadi yang terbaik.
Apa kamu setuju dengan pendapat Julianne?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar