BERITA LUCU INDONESIA - Yuk kenalan sama keluarga terkaya di dunia. Mereka adalah keluarga Walton yang punya kekayaan mencapai US$175 miliar atau Rp2.450 triliun. Mereka ini merupakan pendiri dari jaringan supermarket terbesar di dunia, Walmart.
Kesuksesan keluarga ini tak lepas dari kerja keras Sam Walton, generasi pertama di keluarga Walton yang mendirikan Walmart untuk pertama kalinya pada 1962.
Dari Walmart, keluarga ini bahkan pernah menerima medali Presidential Medal of Freedom dari presiden George H.W. Bush pada 1992.
Gak hanya dinobatkan sebagai keluarga terkaya, Alice Walton, putri bungsu Sam juga tercatat sebagai perempuan terkaya di dunia dalam daftar Forbes 2018. Kekayaan Alice mencapai US$ 40 miliar atau Rp562 triliun.
Kesuksesan yang diraih keluarga Sam tentu gak terjadi gitu aja. Siapa sangka Sam kecil bahkan perlu kerja serabutan untuk membantu ekonomi keluarganya. Penasaran bagaimana ia berhasil membawa keluarganya sebagai keluarga terkaya sejagat raya? Yuk simak ulasannya berikut ini.
Membantu dan bekerja sama dengan keluarga
Sam Walton tumbuh di tengah-tengah keluarga yang giat bekerja. Ayahnya seorang petani, sedangkan ibunya menjalankan bisnis susu perahan. Saat keluarganya mengalami krisis ekonomi, ia turut bekerja sebagai loper koran dan pelayan restoran. Pada saat yang sama ia juga membantu ibunya berjualan susu.
Dengan kondisi seperti ini, Sam menyadari pentingnya pendidikan untuk menyehatkan kondisi keuangan keluarganya. Ia menjadi mahasiswa berprestasi di University of Missouri, Columbia, sekaligus seorang atlet andal. Sam pun lulus dengan gelar sarjana ekonomi pada tahun 1940.
Berani mengambil risiko
Usai kuliah, Sam sempat bekerja di JC Penney Company, perusahaan kecil yang bergerak di bidang eceran. Walau tak sampai dua tahun bekerja, dari perusahaan inilah ia mendapatkan banyak ilmu di bidang bisnis ritel. Ia pun sempat masuk militer di unit intelijen Angkatan Darat Amerika Serikat selama Perang Dunia II.
Pada 1943, Sam menikah dengan Helen Robson dan dikaruniai empat anak, yaitu S. Robson Walton, John T. Walton, Alice Walton, dan Jim Walton.
Setelah perang dunia berakhir, Sam memutuskan membangun bisnis bersama adiknya, James. Bermodalkan uang pinjaman dari ayah mertuanya, ia dan sang adik membuka toko bernama Ben Franklin di Arkansas. Dalam waktu delapan tahun, Sam Walton bersama adik dan ayah mertuanya telah memiliki 16 toko di tiga negara bagian.
Jeli melihat peluang dan selalu berinovasi
Walau telah memiliki sejumlah toko cabang, Sam merasa tak puas karena belum berhasil menembus pasar pedesaan. Ia pun memutuskan membangun usahanya seorang diri.
Ia mendirikan toko Walmart pertamanya pada 1962 di Arkansas. Tokonya tersebut dikenal dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibanding toko serupa.
Pada tahun 1967, Walmart telah memiliki 24 toko di beberapa negara bagian. Setelahnya, Walmart pun resmi berdiri sebagai perusahaan dengan nama Walmart Stores, Inc dan tercatat di bursa efek New York. Tak berhenti di situ, Sam juga membuka Sam Club untuk melayani usaha-usaha kecil dan perorangan.
Hidup sederhana
Walau punya harta melimpah, keluarga Walton tetap menjalani hidup sederhana. Jim Walton, anak bungsu Sam, bahkan masih menggunakan mobil pick up tuanya untuk berkeliling kota alih-alih menggunakan mobil mewah.
Budaya hidup hemat juga diterapkan Walton pada para karyawannya. Pada tiap perjalanan bisnis, para karyawan bahkan dianjurkan berjalan kaki atau menggunakan transportasi umum dan mengurangi penggunaan taksi.
Gemar berbagi dan peduli sesama
Salah satu visi Sam mendirikan Walmart adalah untuk membantu masyarakat di wilayah terpencil. Visi inilah yang juga ia turunkan pada anggota keluarganya. Keluarga Walton juga mendirikan yayasan sosial yang dikelola bersama bernama The Walton Family Foundation.
Pada 2016 lalu, yayasan ini telah memberikan donasi hingga $454,4 juta atau sekitar Rp6 triliun. Sebagian besar urusan yayasan ini dipegang oleh Alice Walton yang juga kerap menjadi sukarelawan pada berbagai kegiatan amal.
Sam Walton merupakan pengusaha yang tak berhenti belajar dan bekerja lebih keras dari kebanyakan orang. Nilai inilah yang juga ditanamkan kepada anak-anaknya. Hasilnya? Keluarganya tetap berada di jajaran jutawan dan menjadi keluarga terkaya walau Sam telah lama meninggal dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar