Selasa, 26 Juni 2018

Dinosaurus Ternyata Tidak Bisa Menjulurkan Lidah...

BERITA LUCU INDONESIA - Dinosaurus, terutama kelompok karnivora, kerap digambarkan tengah mengaum memamerkan gigi dengan lidah menjulur. Namun ternyata hal itu bukanlah penggambaran yang akurat. Peneliti University of Texas di Austin, Amerika Serikat, menemukan bahwa dinosaurus tidak bisa menjulurkan lidah mereka layaknya kadal.
Bukti fosil baru menunjukkan bahwa lidah Tyrannosaurus rex, populer disebut T-Rex, berakar ke bagian bawah mulut mereka, mirip dengan buaya.
Penelitian ini dilakukan oleh para ahli University of Texas bekerja sama dengan Chinese Academy of Sciences dan hasilnya telah diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE.
Mereka menemukan hal tersebut setelah membandingkan tulang-tulang burung dan buaya modern dengan yang dimiliki oleh dinosaurus kerabat mereka yang telah punah.
Sudah lama diketahui bahwa burung adalah kerabat terdekat dinosaurus, sehingga tulang burung dapat memberi wawasan tentang evolusi dari dinosaurus ke beragam kelompok spesies berbulu dan bersayap yang mampu terbang.
Tim peneliti menemukan bahwa evolusi dinosaurus dekat dengan burung, seperti mikroraptor, memiliki hyoid--tulang yang menopang otot lidah--yang mirip dengan burung modern. Meskipun ukurannya lebih pendek. Hyoid kompleks yang memanjang juga ditemukan pada pterosaurus.
Namun, mayoritas dinosaurus ditemukan memiliki hyoid pendek dan sederhana, mirip dengan buaya modern, yang lidahnya besar dan berdaging menempel pada dasar mulut mereka. Dengan potongan tulang pendek yang luas di bagian belakang ketimbang tulang yang lebih panjang yang dimiliki kelompok burung.
Para peneliti mengambil gambar resolusi tinggi dari otot dan tulang hyoid dari tiga buaya dan 13 spesies burung yang berbeda, dan membandingkannya dengan fosil pterosaurus dan T-Rex.
Dengan memeriksa tulang hyoid dinosaurus yang telah punah dan membandingkannya dengan burung dan buaya modern, para peneliti menemukan bahwa tulang hyoid T-Rex tak memungkinkan lidah mereka untuk melakukan banyak gerakan.
“Lidah sering diabaikan. Tapi, mereka menawarkan wawasan kunci ke dalam gaya hidup hewan yang telah punah,” kata Zhiheng Li, penulis utama penelitian tersebut yang juga profesor di Key Laboratory of Vertebrate Evolution and Human, Chinese Academy of Sciences.
Julia Clarke, co-writer studi ini dari University of Texas, mengatakan bahwa dinosaurus telah direkonstruksi dengan cara yang salah untuk waktu yang lama.
"Pada kebanyakan spesies dinosaurus yang punah tulang lidah mereka sangat pendek. Dan pada buaya dengan tulang hyoid yang sama pendeknya, lidah benar-benar melekat pada dasar mulut," terang Clarke.
Lidah dan tulang hyoid dapat mengungkapkan banyak hal tentang suatu spesies, selain hanya mengoreksi asumsi lama tentang apa yang tampak seperti dinosaurus dan bagaimana mereka bergerak. Penelitian ini dapat membantu dalam penelitian masa depan yang bertujuan untuk lebih memahami evolusi burung.
Misalnya, perubahan dalam lidah burung modern yang dikaitkan dengan perubahan posisi liang tenggorokan. Perubahan ini pada gilirannya dapat mempengaruhi bagaimana burung bernapas dan bersuara.
Penelitian ini juga mengaitkan mobilitas lidah dan keragaman dengan evolusi terbang pada burung. Ini karena pterosaurus dan burung modern saat ini memiliki berbagai macam bentuk tulang hyoid.
Saat burung berevolusi, mereka harus menyesuaikan diri dengan kehilangan tangan dan lengan yang menjadi sayap. Lidah mereka bisa berevolusi sebagai cara untuk mengimbangi kehilangan tersebut.
"Jika Anda tidak dapat menggunakan tangan untuk memanipulasi mangsa, lidah mungkin menjadi jauh lebih penting untuk memanipulasi makanan," kata Li. "Itu adalah salah satu hipotesis yang kami ajukan."
Namun ada pengecualian dalam hubungan antara keragaman lidah dengan kemampuan terbang. Ornithischian--termasuk triceratop, ankylosauria, dan dinosaurus pemakan tumbuhan lain yang mengunyah makanan--juga memiliki tulang hyoid yang kompleks dan lebih bebas bergerak, tetapi strukturnya berbeda dengan dinosaurus terbang dan pterosaurus.
Bagi Clarke, ini bukan pertama kalinya ia berhasil membuktikan fakta yang bertentangan dengan gambaran umum dinosaurus selama ini.
Dua tahun yang lalu, Julia Clarke ia menjadi bagian dari tim yang menemukan bahwa dinosaurus tidak mengaum dengan suara yang keras seperti yang kerap digambarkan dilakukan oleh T-Rex pada berbagai film.

Sebaliknya, spesies-spesies dinosaurus tersebut hanya akan menghasilkan suara-suara lembut dan mendekut. Mirip dengan suara yang dibuat oleh buaya dan burung unta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditegur makan es krim sambil berkendara, ekspresi pria ini kocak...

BERITA LUCU INDONESIA - Mengendarai motor ataupun mobil memang membutuhkan konsentrasi tinggi. Jika berkendara sambil melamun atau menga...

Popular Posts