BERITA LUCU INDONESIA - Bagi sebagian keluarga, kehadiran asisten rumah tangga atau pembantu menjadi penting karena merasa tak sanggup mengurus berbagai tugas rumah tangga apalagi jika harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan materi.
Belum lagi kalau anak mulai besar, rasanya perlu memiliki 1000 tangan agar tugas di rumah dan tugas di kantor selesai semua dengan baik.
Jika menyewa asisten rumah tangga jafi solusi keluargamu, ada beberapa hal yang perlu kamu persiapkan dalam menyambut asisten rumah tangga di rumah agar semuanya berjalan dengan lancar sejak awal.
Apa saja?
1. Pertimbangkan, di mana asisten rumah tangga akan tidur
Jika kamu memilih asisten rumah tangga yang menetap di rumah, maka yang terpenting untuk dipertimbangkan adalah dimana ia akan tidur.
Kamar khusus diperlukan agar ia juga punya ruang privasi dan membuatnya merasa nyaman bekerja di rumahmu.
Jika ini menjadi yang pertama kalinya kamu memiliki pembantu, kemungkinan kamu memerlukan tempat tidur dan lemari untuknya jika belum tersedia kamu perlu membelinya.
2. Perhatikan kondisi kamarnya
Sebelum dia tiba, kamu dapat membuat kamarnya bersih dan nyaman.
Seprai berwarna-warni, tirai yang bagus jika dia memiliki jendela dan karpet.
Pastikan kamarnya siap sebelum dia tiba sehingga dia tidak perlu membersihkan kamarnya sendiri sebagai tugas pertamanya.
Dia adalah karyawan kamu, dia harus merasa nyaman dalam bekerja jika kamu ingin hubungan baik tercipta sejak pertama kali menetap di rumahmu.
3. Perhatikan laci kamar atau pikirkan untuk memiliki brankas
Saat memiliki asisten rumah tangga, otomatis kamu akan membiarkan orang lain berkeliaran di rumahmu.
Seringkali asisten rumah tangga dituduh mencuri barang berharga majikannya dan mudah untuk menunjuk jari ketika ada sesuatu yang hilang.
Oleh sebab itu, perhatikan setiap laci untuk menyimpan barang berharga, pastikan sulit untuk di bobol.
Jika memungkinkan, kamu berhak memintanya membersihkan kamarmu saat kamu berada di rumah saja.
Saat kamu sedang di luar rumah, kamu dapat mengunci kamarmu dengan baik untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
4. Berikan dia akses kunci rumah seminggu saat ia menetap
Tidak setiap majikan merasa nyaman memberikan kunci baru kepada asisten sumah tangga.
Kamu tidak perlu memberinya kunci langsung dari awal ia datang.
Berikan akses kunci rumah saat ia sudah seminggu atau saat kamu mengizinkannya untuk mulai keluar rumah untuk berbelanja.
Memberikan ia akses untuk keluar rumah terlalu sering akan membuatnya tidak fokus dalam bekerja, jadi berikan ia minimal seminggu tanpa kunci rumah agar ia bisa dengan baik dalam melakukan pekerjaannya.
5. Muncul dengan pengaturan ponsel
Apakah kamu akan memberikan asisten rumah tangga fasilitas handphone?
Apakah dia diizinkan menggunakan wifi rumah?
Kapan dia bisa menggunakan telepon?
Semakin jelas atas instruksi sejak hari pertama, semakin baik.
Tulis aturan penggunaan telepon sehingga dia mengerti sejak hari pertama.
Tentu saja aturan dapat berubah atau yang baru dapat ditambahkan, tetapi semakin jelas kamu intruksikan sejak awal, maka semakin baik.
Ini juga berarti memberi pengarahan kepada semua anggota keluarga untuk membuat peraturan yang konsisten.
Apakah kamu tidak mengizinkan dia menggunakan telepon saat dia merawat bayimu, beritahu suami kamu untuk memberlakukan peraturan ini juga ya.
Agar asisten rumah tangga tidak bingung dengan peraturan yang dibelakukan antara kamu dan suami.
6. Berikan kartu pintar untuk transportasi umum dan berbelanja
Pembantu rumah tangga kamu mungkin akan menggunakan transportasi umum ketika pergi ke pasar, membawa anak-anak ke sekolah dan lainnya.
Apakah kamu memintanya untuk menuliskan dengan tepat berapa banyak yang dihabiskannya setiap kali ia naik angkutan atau apakah hanya memberinya uang tunai setiap minggu?
Berikan ia kartu pintar atau electronic money yang memungkinkannya untuk akses transportasi umum atau untuk berbelanja dengan sistem cashless.
Ini akan memudahkan kamu juga dalam menghitung pengeluaran bulanan kamu.
7. Siapkan beberapa list yang berisi informasi yang berguna untuknya
Asisten rumah tangga mungkin baru tinggal di lingkungan atau bahkan di kota.
Tulislah lembar contekan dalam A4 yang berguna dengan semua informasi yang relevan.
Sertakan nomor kontak utama anggota dokter keluarga kamu, dan beberapa nomor darurat.
Jika ada orang di keluarga yang memerlukan obat, tuliskan jumlah pil dan waktu yang harus mereka minum.
8. Panggilan untuk kamu dan suami
Apakah kamu merasa nyaman dipanggil "Ibu" atau "Nyonya" atau apakah kamu tipe yang bersikeras dipanggil dengan nama depan?
Ini mungkin juga tergantung pada helper sendiri, dia mungkin benar-benar tidak nyaman awalnya dengan memanggil kamu dengan nama depanmu atau bahkan julukan jika kamu merasa sesuai dengan ini.
Ingat, panggilan untuk kamu, suami, dan anak-anakmu harus ditetapkan dari hari pertamanya ya untuk mendukung kelancaran komunikasi.
9. Kamu harus memanggilnya apa?
Ini lagi-lagi keputusan pribadi yang harus kamu buat.
Tentukan batasannya sebelum ia tiba. Lebih mudah untuk menetapkan apa yang kamu dan suami sepakati daripada harus mengubahnya nanti (meskipun mungkin).
Yang paling penting jika kamu memiliki anak, pikirkan tentang anak memanggil apa pada sang asisten rumah tangga.
Apakah itu "Mbak", "Bibi", "Tante", "Suster", atau nama depannya?
Putuskan dan samakan antara semua anggota keluarga ya.
10. Privasi, untuk kamu berdua
Tinggal bersama asisten rumah tangga yang baru 24/7 bisa sangat intens.
Coba dan pikirkan bagaimana kamu akan menciptakan lingkungan privasi. Katakan padanya jika kamu lebih suka dia tidak menyentuh barang-barang tertentu di rumah seperti laci pakaian, sepatu, rak-rak pekerjaan dan lainnya.
Penting juga untuk memberi ruang bagi asisten rumah tangga untuk dirinya sendiri.
Dia akan merasa dihormati dan memiliki ruang di mana dia bisa datang kepada dirinya sendiri.
Bagaimana Ma, nggak sulit bukan mengatur beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam menyambut asisten rumah tangga yang baru?
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar