BERITA LUCU INDONESIA - Demam donat Indomie mulai menjangkit Kota Jakarta setelah sebelumnya ramai di Sydney, Australia. Dua kedai penjaja donat Indomie di Jakarta, yakni XCoffee dan TOT Aw, mengaku kebanjiran pesanan.
Pemilik XCoffee, Carina Lukito, mengatakan seratus donat Indomie langsung ludes dalam 30 menit setelah dirilis pada 24 Mei lalu. Pada esok harinya, ia bahkan membatasi pembelian, yakni satu konsumen maksimal dua pesanan.
Euforia munculnya donat Indomie bukan hanya ditandai dengan ramainya suasana kedai penjajanya. Namun juga disemarakkan dengan warganet yang mulai mengunggah foto-foto donat Indomie tersebut pasca membeli.
Sejumlah orang juga berbagi pengalamannya merasakan donat Indomie. Empat di antaranya membagikan kesan tersebut. Berikut ini pengalaman para penikmat donat Indomie.
1. Seperti makan risoles
Maria Endah, lewat pesan pendeknya kepada Tempo pada Sabtu malam, 25 Mei, mengatakan rasa donat Indomie mirip dengan risoles. "Rasa pertama saat digigit seperti sedang makan risoles. Ada tekstur crispy," ujarnya. Setelah dikunyah, rasa bumbu mi instan pun langsung mendominasi.
"Jadi sebenernya sama aja kita lagi makan Indomie goreng. Cuma beda tampilan, jadi lebih kekinian," katanya.
2. Lebih enak kalau panas
Delvi Rizki Danilah, yang baru pertama kali mencoba donat Indomie, merasa ketagihan setelah menjajalnya. "Enak banget," katanya. Sayangnya, ia menyantap donat saat penganan itu sudah dingin. Teksturnya pun berubah menjadi lebih keras. Ia membayangkan rasa donat akan lebih enak saat disantap hangat-hangat.
Adapun soal rasa, ujarnya, tak jauh berbeda dengan mi goreng. "Rasanya sama seperti saat kita makan Indomie, tapi ada rasa crispy dari tepung rotinya," katanya. Ia merekomendasikan penambahan saus sambal untuk cita rasa yang lebih nikmat.
3. Harga kurang bersahabat
Meski memiliki kesan pertama yang baik, Delvi Rizki Danilah menilai harga yang dibanderol untuk donat mi tersebut terlampau mahal. Harga per donat dibanderol Rp16 ribu di XCoffee. Sedangkan di TOT Aw, donat dibanderol Rp100 ribu per enam buah.
4. Seperti nugget crispy
Lain Maria, lain lagi dengan Melinda Veronica. Bila Maria menyebut donat mi ini seperti risoles, Melinda menganggapnya seperti nugget crispy.
"Kulitnya seperti chicken nugget crispy," ujarnya melalui pesan pendek.
Adapun bagian dalamnya lembut. Mi sebagai komplemen utamanya dinilai tidak keras.
Hanya, rasa bumbu mi instannya tak terlalu kuat. "Tidak mendominasi (bumbunya) seperti saat kita makan Indomie goreng. Tapi overall enak. Worth to try," ujarnya.
5. Solusi bila tak kebagian di kedai: membuat sendiri
Banyaknya permintaan di kedai penjaja donat mi dan terbatasnya stok membuat banyak konsumen tak kebagian. Solusinya adalah membuatnya sendiri. Sama halnya dengan yang dilakukan Laksmi Mutiara. "Saya baru saja membuat sendiri," ujarnya lewat pesan pendek.
Cara membuatnya pun sangat sederhana. Ia cuma harus merebus mi, mencetaknya menjadi bulat, lalu membaluri mi dengan tepung. Setelah itu, ia goreng donat tersebut. Soal bumbu, ia menyarankan untuk menambahkan saus.
"Bikin sendiri rasanya enak juga. Harus dicoba," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar