BERITA LUCU INDONESIA - Naik pesawat itu enak, tapi kalau terlalu ramai rasanya agak sumpekjuga sih. Hanya saja seorang pemuda punya ide yang nggak jelas dan cukup untuk bikin orang-orang bertanya dengan alasannya. Yap, karena merasa kepanasan, pemuda yang berusia 25 tahun itu membuka pintu darurat pesawat untuk mendapatkan udara segar.
Dilansir dari Oddity Central, kejadian ini terjadi di Myanyang Airport, provinsi Sichuan, China. Pemuda yang diketahui bernama Chen itu pun diketahui sedang menanti saat untuknya turun dari pesawat ketika sampai di Myanyang Airport. Dengan inisiatif tinggi, Chen membuka pintu darurat agar udara segar bisa masuk ke pesawat dan menyegarkan penumpang lain.
Tentu saja yang didapat adalah udara segar dan seluruh bagian badan pesawat yang terpampang jelas di depan matanya. "Karena rasanya sangat pengap, di dalam pesawat sangat panas, jadi aku menekan tuas di jendela yang ada di sebelahku ke bawah. Saat pintunya jatuh, aku panik," ujar Chen pada The Paper.
Meski para penumpang berusaha ditenangkan, beberapa di antaranya tetap panik saat melihat palka dan pintu darurat yang ada di sisi pesawat. Kru penerbangan pun segera memanggil pihak berwajib, dan Chen, harus menerima hukuman ditahan 15 hari karena memindahkan fasilitas penerbangan tanpa izin dan ganjaran sebesar US$ 11 ribu, atau sekitar 154 juta rupiah lebih sebagai biaya ganti rugi.
Pihak maskapai juga mengatakan kalau mereka akan bekerjasama dengan kepolisian untuk melakukan penyelidikan bersama atas insiden tersebut. Selain itu mereka juga menegaskan kalau para kru sudah di-briefing tentang instruksi keamanan dan keselamatan sebelum mereka berangkat yang tentunya dengan jelas menerangkan fungsi pintu darurat di sebelah pesawat.
Kalau melihat alasan Chen dan pernyataan dari pihak maskapai, rasanya pemuda ini benar-benar nggak memperhatikan instruksi kru tentang prosedur keselamatan dalam situasi darurat. Selain itu Chen juga terancam masuk dalam daftar hitam penerbangan karena aksinya yang, ya, cukup konyol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar