BERITA LUCU INDONESIA - Cinta pertama. Mendengar dua kata itu, rasanya membangkitkan kembali nostalgia yang sempat terkubur lama dalam pikiranmu. Kapan kamu bertemu dengannya, Bela? Apa kamu sempat jadian dengannya? Bagaimana perasaanmu saat menyukainya?
Terlepas dari baik-buruknya kenanganmu bersama cinta pertamamu, tentunya ada beberapa hal yang ingin kamu sampaikan padanya, bukan? Seperti yang ingin kulakukan sekarang. Setelah sekian lama nggak bertemu, setelah mengerti lebih dalam tentang cinta….
Ada kalimat yang belum kusampaikan padamu dengan mantap, yaitu terima kasih. Ya, terima kasih telah memperkenalkanku dengan yang namanya cinta. Karenamu, aku bisa merasakan debaran yang nggak karuan saat berpapasan tanpa sengaja. Karenamu, aku tahu rasanya gelisah saat nggak mendengar kabar dari orang yang kusayang. Karenamu, aku tahu rindu itu menyakitkan. Karenamu, aku juga tahu rasanya cemburu dan takut kehilangan. Kamu pula, yang mengajarkanku kalau putus cinta itu menyakitkan, sekalipun lemahnya kalimat itu terucap.
Saat itu, aku merasa kalau cintaku akan bertahan lama. Sebab sederhana, kamulah cinta pertamaku. Denganmu, aku merasakan kebahagiaan yang belum pernah kualami sebelumnya, dan semuanya terasa mungkin dilakukan. Sebagian orang dapat bersatu dengan cinta pertamanya di pelaminan. Namun sayangnya, itu nggak menjadi takdirku. Saat putus denganmu dan move on, aku menyadari kalau cinta pertama nggak selalu bertahan lama, dan nggak selalu kembali bersama.
Semakin dewasa, aku menyadari kalau sekarang orang-orang lebih menjunjung tinggi cinta terakhir dalam hidupnya. Ini membuat euforia cinta pertama yang manis, terasa memudar. Tentu saja, cinta terakhir begitu berharga karena ia akan menjadi pendamping hidup selamanya. Namun, aku nggak bisa melupakan cinta pertamaku, kamu. Karena kamu, orang pertama yang mengenalkanku pada cinta dan membuatku mempelajari rumitnya dunia itu. Cinta pertamaku, kamu selalu punya tempat istmewa di hatiku.
Kita saling bertemu saat masih duduk di bangku sekolah, yang menurut orangtua, belum cukup umur untuk mengerti cinta. Perkataan mereka ada benarnya juga. Emosiku belum stabil, aku belum mampu mengendalikan segala ucapan yang keluar dari mulut, belum pandai untuk memahami keinginanmu, dan banyak lainnya, sehingga kamu dan aku merasa terluka satu sama lain. Maaf, saat itu aku belum dewasa. Kamu pun. Tenang saja, aku sudah memaafkanmu, kok.
Sekarang, kamu dan aku sudah sama-sama dewasa. Kita sudah tahu apa yang kita inginkan dalam hubungan, dan sosok seperti apa yang kita inginkan sebagai pasangan. Mungkin sosok itu, bukan diriku, dan sebaliknya. Di mana pun dirimu berada, cinta pertama, semoga sukses dengan kehidupan asamaramu.
Cinta pertama, first love…. Adakah hal yang ingin kamu sampaikan juga padanya, Bela?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar