BERITA LUCU INDONESIA - Palembang - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut ada 4 proyek di bawah Kementerian Perhubungan yang terkena dampak pemberhentian sementara pembangunan konstruksi elevated atau layang. Keempat proyek dimaksud merupakan skala besar dan salah satunya ialah LRT Palembang. Lalu bagaimana nasibnya?
Kepala Proyek LRT Palembang, Masudi Jauhari menyebut pengerjaan konstruksi layang memang saat ini sedang menjadi sorotan. Hal ini dipicu oleh maraknya insiden proyek konstruksi yang ambruk.
Namun demikian, Masudi memastikan untuk LRT Palembang tidak akan terkena dampak pemberhentian pembangunan elevated oleh Menhub Budi Karya.
"LRT Palembang secara keseluruhan itu sudah mencapai 86,7 persen dan untuk pengerjaan kontruksi sudah selesai 100 persen. Jadi kami itu tinggal finishing saja, tidak ada pengerjaan konstruksi elevated seperti yang ramai dibahas saat ini," kata Masudi di Hotel Aston Palembang, Kamis (22/2/2018).
Lebih lanjut, Masudi mengakui bahwa LRT Palembang memang pernah mengalami insiden jatuhnya girder. Bahkan satu minggu kemudian pekerja 'terjun bebas' dari ketinggian sekitar 25 meter saat pemasangan dinding pembatas lintasan LRT di Jalan Demang Lebar Daun.
"Saya rasa insiden girder LRT yang jatuh itu kita pertama, termasuk meninggalnya dua pekerja karena jatuh. Akhirnya itu jadi pelajaran, melakukan evaluasi dan sampai hari ini kita zero insiden kan," sambung Masudi.
"Kami sadar untuk pekerjaan elevated seperti girder dan yang lain itu sudah selesai. Tetapi perlu kita ingat bahwa masih ada resiko-resiko kecelakaan kerja lain yang menjadi ancaman pekerja jikalau tidak dilakukan evaluasi dan bekerja sesuai SOP," katanya.
Dengan begitu, dapat dipastikan progres pengerjaan LRT Palembang akan selesai sesuai terget dan dapat beroperasi sebelum Asian Games. Termasuk untuk proses uji coba yang akan dilakukan pada awal April mendatang. (zlf/zlf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar