BERITA LUCU INDONESIA - Disney Land adalah salah satu wahana wisata yang sangat digandrungi oleh hampir seluruh orang dimuka bumi, dimana selain ketenaran yang didapat dari keindahan dan keseruan wahananya, Disney Land juga dikenal dari karakter kartun populer sepanjang masa Walt Disney, sebut saja Mickey Mouse, Donald Bebek, Goofy, dll. Dengan segala hal menakjubkan yang dimiliki Disney Land, pasti anda tidak akan pernah berfikir akan menemui akhir hidup (dalam arti sesungguhnya) di wahana ini, dimana ternyata pernah ada beberapa peristiwa kematian yang sangat mengejutkan di wahana yang luar biasa populer ini. Berikut adalah Peristiwa Kematian Tragis yang pernah terjadi Disney Landversi anehdidunia.com
Mark Maples
Matterhorn Bobsleds via wikipedia |
Anak laki – laki memang cenderung suka berbuat iseng, ingin terlihat keren, dan suka menarik perhatian. Mungkin inilah dasar peristiwa mengerikan yang menimpa Mark Maples. Pada tahun 1959, Disney Land membuka wahana “Matterhorn Bobsleds”, ini adalah wahan Roller Coaster Pertama di taman bermain ini. Dari luar wahana ini tampak mirip seperti gunung Matternhorn di pegunungan Alpen, Swiss. Dimana para pengunjung wahana ini akan tampak seperti keluar dan masuk gua gunung. Lima tahun setelah pembukaan wahana ini, tahun 1964, Seorang anak laki – laki bernama Mark Maples (15 tahun) mengunjungi wahana Disney Land dan mencoba wahana Matternhorn Bobsleds ini. Sahabat anehdidunia.com Mark pun mencoba pamer keteman yang duduk disebelahnya dengan melepaskan sabuk pengaman dan langsung berdiri saat wahana sudah bergerak. Sayangnya, Mark kehilangan keseimbangan dan terjatuh kelintasan dan mengalami luka dalam yakni patah tulang tengkorak dan tulang rusuk yang cukup parah. Dan Mark pun meninggal 3 hari setelahnya.
Pada September tahun 2000, Seorang anak laki – laki bernama Brandon Zucker (4 tahun) bersama ayahnya, David, sedang menaiki wahana mobil berjalan di Disney Land bernama “Roger Rabbit’s Car Toon Spin”. Dan entah bagaimana kejadiannya, Brandon terjatuh dari mobilnya yang sedang bergerak dan terjepit dibawah mobil di belakangnya, dan wahana ini pun masih terus bergerak tanpa henti! David pun langsung keluar dari wahana dan berteriak kepada pegawai wahana untuk menghentikan wahana tersebut dan membantu anaknya. Sayangnya saat itu prosedur darurat di Disney Land tidak langsung menghubungi kepolisian, tidak perduli sepanik apapun pengunjung wahana. Karyawan hanya menyuruh David tenang dan menunggu keamanan wahana tiba.
Beruntungnya, ada salah satu orang tua yang berprofesi sebagai asisten medis bernama Teresa Reed yang menyaksikan kejadian itu, dan dia dengan cepat mencoba membantu Brandon. Brandon menjadi lumpuh setelah kejadian tersebut, dan dia selalu mendapatkan perawatan medis selama sisa hidupnya. Sahabat anehdidunia.com Brandon pun meninggal di usia 13 tahun. Keluarga Brandon pun menuntut pihak Disney Land untuk semua tagihan medis Brandon dan tuntutan ini pun membuat pihak Disney Land mengubah prosedur daruratnya. Diperkirakan keluarga Brandon mendapatkan ganti rugi sebesar $30 juta (sekitar 400 Milliar Rupiah dengan kurs Rp 13.500 / Dollar Amerika)
Pada tahun 1973, Bodan Delaurot (18 tahun) dan adik laki – lakinya (10 tahun) sedang berkunjung ke Disney Land. Mereka memutuskan kalau betapa menyenangkannya untuk melihat lebih dekat wahana edukasi “The Burning Settlers Cabin on Tom Sawyer’s Island” yang memang tidak dapat di akses lebih dekat oleh para pengunjung taman bermain ini dengan dibatasi oleh danau buatan. Mereka pun terpergok oleh pegawai taman, sehingga Bogden menyuruh adiknya untuk naik kepunggungnya untuk menyebrangi sungai, karena sang adik tidak bisa berenang. Namun, mungkin karena Bogden kesulitan menahan bobot adiknya, Bogden pun tenggelam. Dengan susah payah, adiknya berhasil mebuat dirinya mencapai tepian untuk bertemu pegawai taman dan mengangkatnya dari air. Namun tubuh Bogden yang teggelam tidak dapat ditemukan oleh tim pencari sampai esok paginya.
Lagi – lagi remaja berusia 18 tahun, kali ini adalah Philip Straughan. Philip adalah siswa SMA lainnya yang merayakan “Grad Night” (pesta kelulusan) dengan kelasnya dari Albuquerque, New Mexico. Dan menurut beberapa laporan, Philip juga sedang merayakan ulang tahunnya yang ke 18, sehingga ia dan teman–temannya cukup mabuk di malam itu. Philips memutuskan untuk membuat lelucon dengan mencuri sebuah kapal pegawai di dekat wahana “Tom Sawyer’s Island” untuk ia kemudikan. Namun, ditengah malam yang gelap, tentu Philips tidak bisa melihat kemana kapal ini bergerak sehingga kapal pun menabrak batu besar dan Philips terpental kedalam air dan tenggelam.
Marcelo Torres (22 tahun) adalah seorang Desain Grafis yang memutuskan untuk bermain ke Disney Land dengan sahabatnya. Dia mencoba menaiki wahana “Big Thunder Mountain Raillroad”. Wahana ini pada dasarnya adalah wahana Roller Coaster yang berbentuk seperti kereta jaman “Old West”. Pegawai taman bermain mendengar suara berdencang keras yang berasal dari kereta, tapi tidak ada satupun dari pegawai ini yang terlatih mekanik, sehingga mereka tidak melepaskan kereta dari lintasannya untuk mengecek sumber suara ataupun diperbaiki.
Dan benar saja, rakitan roda jatuh dari kereta dan mengakibatkan 10 orang pengunjung dalam wahana terluka parah. Marcelo duduk di kursi paling depan, sehingga ia pun meninggal karena insiden tersebut. Keluarga Marcelo pun menuntut pihak Disney Land atas kematian anak mereka dan memenangkan kasus tersebut. Keluarga Marcelo pun mendapatkan $500.000 (sekitar 6,8 Milliar Rupiah dengan kurs Rp 13.500 / Dollar Amerika) yang mereka gunakan sebagai beasiswa (atas nama Marcelo) yang diberikan untuk para seniman grafis yang bercita – cita tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar