BERITA LUCU INDONESIA - Siapa yang tidak tahu Piramida? Pastinya 90% penduduk bumi pasti sudah tahu dan sering mendengar kisah tentang sejarah dan cerita mengenai bangunan kuno yang sangat megah dan misterius yang ada di kawasan Mesir ini. Piramida adalah sebuah bangunan kuno bersejarah yang sampai saat ini masih menjadi perbicangan banyak orang, dan pastinya juga menyedot ribuan orang untuk menyaksikan langsung bangunan bersejarah ini setiap tahunnya.
Piramida Khufu kawasan El-Giza via sciencenews.org |
Yang paling populer di sana adalah adanya 3 buah piramida berukuran sangat besar dengan penjaganya adalah sebuah patung singa berkepala manusia, yang pastinya kita semua sudah tahu, namanya adalah patung Sphinx. Tiga piramida masyur itu bernama Khufu, kemudian piramida Khafre, dan yang terakhir adalah piramida Menkaure. Ketiga piramida itu masing-masingnya punya kesamaan di sisi interiornya. D mana di sana ada ruangan khusus untuk raja, kemudian ada ruangan khusus untuk sang ratu, dan juga dilengkapi dengan terowongan yang memiliki diameter sekitar 1 1/4 meter, dan memiliki panjang hingga mencapai 40 meter. Menurut para peneliti sejarah dan para arkeolog, mayoritas penduduk di zaman mesir kuno pada abad itu bekerja sebagai petani, di mana mereka selalu memanfaatkan bagian lembah dari sungai nil untuk dimanfaatkan sebagai pendukung sarana perairan untuk ladang pertanian yang sedang mereka kerjakan.
Sphinx via wikipedia |
Teori-teori konspirasi mengenai Piramida Mesir
Aerial photography, taken from eduard spelterini’s balloon on 21 november 1904 |
Bahkan, yang lebih mencengangan lagi adalah mengenai pembuatan struktur bagian lereng piramidanya, kemudian sistem pengunci pada setiap sudut tumpu piramida yang terbilang cukup rumit dan canggih. Ada juga teori dari sejumlah peneliti yang mengatakan bahwa sistem pembangunan dari piramida di Mesir itu menggunakan sistem pengecoran, sehingga mereka bisa melakukan pengukuran konstruksi yang sangat akurat dengan disertai teknologi penghitungan titik tumpu pada pusat bangunannya. Ada pula yang menyebutkan bahwa pembangunan piramida itu dibantu oleh makhluk asing dari luar angkasa yang memiliki kecanggihan teknologi yang super, sehingga bisa mencapai tingkat keakuratan bangunan yang mengagumkan dan rumit, mengingat juga bahwa teknologi manusia pada zaman itu masih terbilang belum canggih.
Tidak sedikit juga para ahli sejarah yang menyatakan bahwa pembangunan piramida itu dibantu oleh oleh manusia-manusia yang datang dari masa depan dengan menggunakan mesin waktu. Ada juga sebuah teori yang mengatakan bahwa bangunan piramida itu punya hubungan erat dengan susunan rasi bintang Orion jika ditinjau dari segi letaknya, khususnya adalah penyusunan skema letak dari tiga piramida terkenal yang ada di El-Giza itu. Di samping itu juga diyakini bahwa terdapat sebuah ruangan yang da di bawah patung Sphinx, yang merupakan sebuah kunci utama yang sifatnya sangat rahasia, yang bisa menuntun kita untuk bisa menuju sebuah dimensi Zep Tepi, yaitu sebuah masa keemasan di zaman ketika piramida Giza ini dalam proses pembuatan.
Fakta di balik proses pembangunan piramida Mesir
Menurut hasil penelitian para ahli sejarah dan para ahli di bidang arkeologi, menyatakan bahwa bahan utama dari bangunan piramida ini sengaja diambil dari beragam tempat yang berbeda-beda. Misalnya saja, batu kapurnya sengaja dari wilayah Tura, kemudian batu granitnya diambil dari wilayah Aswan, kemudian tembaganya sengaja diambil dari daerah gunung Sinai, kemudian kayu untuk membuat peti diambil dari wilayah Lebanon. Di mana semua bahan-bahan baku itu diangkut melintasi jalur Sungai Nil. Yang kemudian para buruh pekerjanya rata-rata selalu meninggal di usia yang relatif masih muda, yaitu sekitar umur 30 tahun.
Para buruh pekerja itu meninggal di usia muda karena kebanyakan mereka mengalami beragam macam cedera fisik yang serius, seperti patah tulang belakang, kemudian juga cedera tulang persendian, itu semua dikarenakan mereka memang harus membawa beban batu yang amat berat di dalam proses pembangunan piramida tersebut. Di sanalah akhirnya juga terungkap beragam metode yang dipakai masyarakat Mesir kuno di dalam melakukan pertolongan darurat kepada para buruh yang mengalami cedera serius.
Firaun dan Piramida Mesir
Masyarakat di peradaban Mesir kuno meyakini bahwa pada saat seorang firaun telah meninggal dunia, dia akan menjelma jadi Osiris, atau sorang raja untuk orang-orang yang sudah mati. Sedangkan untuk seorang firaun yang baru dilantik akan memiliki kedudukan sebagai seorang Horus, yang merukapan perwujudan dari dewa langit serta pelindung dari dewa matahari atau dewa Ra. Di dalam siklus ini juga dilambangkan sebagai terbitnya dan tenggelamnya sang matahari. Kemudian masyarakat Mesir kuno juga percaya bahwa separuh dari roh sang firaun yang sudah meninggal itu akan tetap bersemayam di dalam tubuh jasmani sang firaun.
Firaun Tutankhamun via bangka pos |
Masyarakat di peradaban Mesir kuno meyakini bahwa pada saat seorang firaun telah meninggal dunia, dia akan menjelma jadi Osiris, atau sorang raja untuk orang-orang yang sudah mati. Sedangkan untuk seorang firaun yang baru dilantik akan memiliki kedudukan sebagai seorang Horus, yang merukapan perwujudan dari dewa langit serta pelindung dari dewa matahari atau dewa Ra. Di dalam siklus ini juga dilambangkan sebagai terbitnya dan tenggelamnya sang matahari. Kemudian masyarakat Mesir kuno juga percaya bahwa separuh dari roh sang firaun yang sudah meninggal itu akan tetap bersemayam di dalam tubuh jasmani sang firaun.
Oleh karena itulah ada tradisi di mana jasad seorang firaun itu harus benar-benar dijaga baik-baik, salah satunya adalah tradisi menjadikan jasad sang firaun menjadi mumi yang diawetkan dengan metode dan menggunakan ramuan khusus. Jika jasad sang firaun itu tidak dipelihara dengan benar, dipercaya bahwa sang firaun tidak bisa menjalankan perannya sebagai seorang raja di alam kematian sana. Apabila hal itu terjadi, maka putaran siklus kehidupan dari sang firaun akan menjadi terputus, dan sebuah malapetaka besar bisa menimpa daratan Mesir. Guna bisa mencegah bencana dan malapetaka itu, maka ada tradisi kuno di mana semua mayat seorang firaun harus melewati proses pengawetan, alias dijadikan mumi.
Adapun beragam harta benda berharga yang dipercaya akan dibutuhkan oleh sang firaun di dunia selanjutnya itu juga harus disediakan tepat di dalam makamnya tersebut, seperti contohnya adalah beragam bejana dari tanah liat, kemudian juga beragam perhiasan dan perabotan yang terbuat dari emas murni, kemudian juga ada beragam jenis makanan mewah, bahkan juga disediakan sejumlah patung yang berbentuk manusia yang difungsikan sebagai pelayan sang firaun, patung-patung itu disebut dengan Ushabti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar