BERITA LUCU INDONESIA - Kabar bayi ajaib mencuat di Dusun Penja, Desa Karueng, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Bayi tersebut lahir dari rahim gadis desa dengan cara yang tidak biasa.
Berikut ini hal-hal yang membuat kelahiran bayi tersebut membuat geger!
Gadis tersebut tidak memiliki suami dan belum pernah berhubungan badan dengan lelaki manapun. Lalu, bayi yang dilahirkan gadis berusia 19 tahun berinisial UR itu, dikabarkan hanya berusia tiga jam dalam kandungan. Padahal, biasanya kehamilan normal berlangsung hingga sembilan bulan.
Kasus ini heboh, lantaran informasi tersebut menjadi viral dan menjadi bahan perbincangan warga Enrekang.
Sepupu gadis tersebut, Erwin, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, kejadian langka itu tiba-tiba saja terjadi terhadap sepupunya.
“Jadi kemarin perutnya tiba-tiba membengkak hingga tiga jam, setelah itu langsung melahirkan,” kata Erwin, Jumat (30/06/2017).
Erwin sebagaimana dilansir TribunNews menjelaskan, bayi yang dilahirkan sepupunya tersebut memiliki bobot 3 kilogram. Bahkan anehnya, bayi tersebut langsung mampu mengucapkan salam sesaat setelah dilahirkan.
“Kata om saya yang juga kakek bayi itu, setelah dilahirkan bayi tersebut langsung mengucapkan ‘Assalamualaikum’ sebanyak tiga kali,” imbuh Erwin.
Janggal
Namun, peristiwa tersebut juga terdapat kejanggalan, di antaranya pihak keluarga tidak memperkenankan wartawan dan masyarakat mengambil gambar bayi itu, untuk konfirmasi langsung ke gadis tersebut juga tidak diperbolehkan.
Wiwi, teman dekat UR, mengenal remaja tersebut sebagai pribadi yang baik hati dan ramah. UR juga sosok yang pandai bergaul dan agamis.
“Dia juga memang rajin salat waktu masih sekolah, dan orangnya sangat baik. Orangnya juga pintar, hanya dia jarang masuk sekolah karena sering sakit , jadi nilainya agak kurang,” ujar teman sekelas UR waktu bersekolah di salah satu sekolah di Kota Enrekang dulu.
Lebih lanjut Wiwi menambahkan, UR memang termasuk anak rumahan, karena jarang bergaul dan keluar rumah.
Hal senada disampaikan salah satu kakak kelas UR di SMK, Ismail. Menurutnya, sosok UR semasa sekolah memang merupakan pribadi yang sangat pendiam. “Memang pendiam orangnya, jadi jarang dilihat di luar kelas waktu sekolah,” cetus Ismail.
Sementara, Dinas Kesehatan dan Puskesmas Kota Enrekang segera melakukan pemeriksaan terhadap ibu dan bayi tersebut. Polres Enrekang pun juga menyelidiki kelahiran ‘bayi ajaib’ tersebut.
Kanit Idik II Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Polres Enrekang Bripka Irwanto masih mengumpulkan informasi terkait kejadian tersebut.
“Iya kita masih sementara kumpulkan informasi dari beberapa orang terkait kejadian ini,” kata Bripka Irwanto, Sabtu (01/07/2017).
Pihak kepolisian sudah meminta keterangan dari Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).
“Tadi saya dimintai keterangan mengenai hasil pemeriksaan tim kami di lapangan terhadap ibu dan bayinya,” ujar Kepala Puskesmas Enrekang, drg Sri Siswati Zaenal.
Hanya, pihak kepolisian sedikit kesulitan berkomunikasi lebih mendalam dengan pihak keluarga. Hal itu lantaran pihak keluarga sangat tertutup dan sulit dimintai keterangan.
“Nanti kita akan berupaya lakukan introgasi lagi, mengenai kejadian ini,” tuturnya.
Hingga artikel ini ditulis, keberadaan bayi ajaib tersebut masih misterius.
UPDATE:
Pemkab Enrekang telah mengutus tim Dinas Kesehatan untuk mengecek secara medis kondisi Utjie Ramadani dan bayi ajaibnya. Pemeriksaan berlangsung di kediaman Utjie di Dusun Penja, Desa Karueng, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang.
Awalnya, keluarga Utjie secara keras menolak tim saat menyambangi kediaman mereka. Namun, tim khusus yang dibentuk Pemkab Enrekang terus membujuk pihak keluarga Utjie. Mereka akhirnya berhasil melakukan pemeriksaan langsung terhadap Utjie Ramadani dan bayinya.
Kepala Puskesmas Enrekang, drg Sri Siswati Zainal, mengatakan anggotanya telah melakukan pemeriksaan langsung. Kendati sebelumnya sempat mendapat penolakan keras dari pihak keluarga.
“Tapi, tim ngotot hingga akhirnya pihak keluarga bersedia,” ucap Sri seperti dilansir oleh Liputan 6, Selasa (4/7/2017).
Sri menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan, tim kesehatan tidak menemukan kejanggalan sebagaimana kabar yang merebak dalam beberapa hari belakangan. Kabar tersebut menyebutkan bahwa bayi itu dikandung hanya dalam waktu beberapa jam.
“Bayinya sehat, beratnya tiga kilogram dengan panjang 48 sentimeter. Bayi itu tidak bisa berbicara seperti cerita yang beredar, karena saat kita temui bayi itu cuma menangis. Pihak keluarga pun belakangan membantah bahwa bayi itu sempat mengucapkan salam,” sebut Sri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar