BERITA LUCU INDONESIA - Bocah berusia dua tahun, Kelvin Santos terbangun beberapa saat sebelum dimakamkan, lalu meminta segelas air. Begitulah peristiwa mengejutkan yang berlangsung lima tahun silam tapi masih membekas dalam ingatan keluarganya hingga sekarang.
Itu berawal saat Kelvin dinyatakan menderita pneumonia di sebuah rumah sakit di Belem, Brasil. Pneumonia atau dikenal juga dengan istilah paru-paru basah adalah infeksi yang memicu inflamasi pada kantong-kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru.
Namun, nyawa Kelvin tak tertolong. Keluarga, terutama ayah Kelvin, sangat terpukul saat mengetahui kematiannya. Ketika tubuhnya sedang bersiap untuk dimakamkan, ayahnya menangis dan berkata, “Anak kembalilah kepadaku!”
Beberapa saat kemudian, anak laki-laki itu tiba-tiba duduk di peti matinya. “Ayah, apakah saya dapat minum air putih?” kata Kelvin kepada ayahnya sebagaimana yang dikutip dari Viral4real.
Tak ayal lagi, semua yang berada di pemakaman Kelvin terkejut. Segelas air putih pun diberikan.
Namun, setelah Kelvin menyesap segelas air, dia berbaring di peti mati dan tak bernyawa lagi. Sang ayah, Antonio Santos mengungkapkan isi hatinya, seperti dilansir dari .
“Semua orang mulai menjerit, kita tidak bisa mempercayai mata kita,” ujar Antonio.
“Kemudian kami mengira sebuah keajaiban telah terjadi dan anak kami telah hidup kembali.”
“Tapi, Kelvin baru saja mundur. Kami tidak bisa membangunkannya. Dia sudah mati lagi.”
Mereka segera membawa Kelvin kembali ke rumah sakit, di mana dia dinyatakan meninggal sekali lagi.
Merasa yakin bahwa anaknya adalah korban malapraktik medis, Antonio kini telah mendaftarkan sebuah keluhan kepada polisi yang telah meluncurkan sebuah penyelidikan.
“Lima belas menit setelah bergegas membawanya pergi untuk menyadarkan kembali, mereka datang dan mengatakan bahwa Kelvin telah meninggal dan menyerahkan tubuhnya pada saya,” kata Antonio.
“Mungkin mereka tidak memeriksanya dengan benar. Orang mati tidak akan bangun lagi dan berbicara. Aku bertekad untuk menemukan fakta yang sebenarnya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar